Harga Emas Merosot Enam Hari Berturut-turut Imbas Penguatan Dolar AS
Harga emas dunia turun pada akhir perdagangan Senin (22/8) atau Selasa pagi waktu Indonesia. Dengan begitu harga logam mulia ini telah turun selama enam hari berturut-turut didorong oleh menguatnya nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS).
Penguatan nilai tukar dolar terhadap sekeranjang mata uang dipengaruhi oleh spekulasi bahwa bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed) akan menaikkan suku bunga lagi sebesar 75 basis poin (bps) bulan depan atau akan menjadi kenaikan sebesar 75 bps yang ketiga kalinya tahun ini.
Harga emas untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange anjlok US$ 14,5 atau 0,82% menjadi ditutup pada US$ 1.748,40 per ons atau di bawah level psikologis US$ 1.750 per ons.
Sebelumnya harga emas berjangka ini turun US$ 8,3 (0,47%) menjadi US$ 1.762,9 per ons pada Jumat (19/8), setelah sebelumnya turun US$ 5,50 (0,31%) menjadi US$ 1.771,20 pada Kamis (18/8), dan jatuh US$ 13 (0,73%) menjadi US$ 1.776,70 per ons pada Rabu (17/8).
Indeks dolar, yang mengukur nilai tukar terhadap enam mata uang utama lainnya yang dipimpin oleh euro, mencapai tertinggi enam minggu di 109,02. Kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS juga mengurangi daya tarik emas.
“Harga emas melemah karena dolar kembali menguat saat investor bersiap untuk pidato yang berpotensi hawkish oleh Ketua Fed Powell di Jackson Hole Symposium,” kata Ed Moya, analis di platform perdagangan daring OANDA seperti dikutip Reuters, Selasa (23/8).
“Emas pada akhirnya akan menetap di kisaran perdagangan sempit, tetapi tampaknya mungkin sedikit lebih rendah karena risiko inflasi energi dan makanan dapat membuat The Fed tetap agresif dengan kenaikan suku bunga ke tahun baru,” tambah Moya.
Investor juga menunggu pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell pada simposium ekonomi tahunan Federal Reserve di Jackson Hole, Wyoming pada Jumat (26/8/2022), berharap mendapatkan petunjuk tentang rencana suku bunga.
Sementara itu, Indeks Aktivitas Nasional Fed Chicago naik menjadi 0,27 pada Juli dari pembacaan revisi minus 0,25 pada Juni, mengalahkan perkiraan konsensus minus 0,10 dari para ekonom yang disurvei dan selanjutnya menekan emas.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September turun US$ 19,1 sen atau 1%, menjadi ditutup pada US$ 18,878 per ons. Platinum untuk pengiriman Oktober jatuh US$ 20 atau 2,25%, menjadi ditutup pada US$ 868 per ons.