Pembiayaan proyek infrastruktur pemerintah mulai dirasa menarik bagi lembaga keuangan. Perusahaan dana pensiun (dapen) dan asuransi mulai ramai masuk ke pembiayaan sektor ini. Mereka masuk ke proyek infrastruktur melalui skema Pembiayaan Investasi Non-Anggaran Pemerintah (PINA).

Chief Executive Officer PINA Eko Putro Adijayanto mengatakan ada beberapa pemain dapen dan asuransi jiwa yang mulai masuk ke pembiayaan infrastruktur. Dia menyebutkan di antaranya PT Taspen (Persero), PT Prudential Life Assurance, PT AIA Financial, dan Badan Pengelola Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan.

Advertisement

“Taspen dan AIA berinvestasi ke proyek PT Waskita Karya Tbk (WSKT) yaitu gedung Bandara Kertajati di Jawa Barat melalui reksadana penyertaan terbatas (RDPT),” ujarnya seperti dikutip Kontan.co.id, Senin (16/9). Adapun Prudential menempatkan dananya pada obligasi yang berbasis proyek (project bond) terbitan PT Jasa Marga Tbk (JSMR).

(Baca: Solusi Pembiayaan Infrastruktur)

BPJS Ketenagakerjaan berencana investasi secara langsung pada proyek-proyek infrastruktur. Jalan tol dan bandara menjadi proyek yang disasar. Direktur Pengembangan Investasi BPJS Ketenagakerjaan Amran Nasution mengatakan  salah satunya Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JORR) ruas Pondok Indah-Kebun Jeruk.

BPJS Ketenagakerjaan akan menempatkan dananya 10% dari total modal pengelola tol tersebut, Marga Lingkar Jakarta, perusahaan patungan Jasa Marga (65%) dan Jakarta Marga Jaya (35%).  Selain itu, ada beberapa proyek potensial yang sedang dijajaki, di antaranya Tol Jakarta-Cikampek II Elevated, serta Bandara Kulon Progo dan Batam.

Pembangunan Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek II
Pembangunan Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek II (ANTARA FOTO/Muhamad Ibnu Chazar)

Masalahnya, rencana penempatan dana secara langsung ini masih terhambat Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 99 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Aset Jaminan Sosial Ketenagakerjaan. Aturan ini membatasi BPJS Ketenagakerjaan melakukan investasi penyertaan langsung maksimal 1% dari total dana peserta yang dikelolanya.

Aturan ini membuat BPJS Ketenagakerjaan berhati-hati dalam menempatkan dana secara langsung di sektor infrastruktur. Makanya, hingga kini investasi penyertaan langsung Lembaga ex-Jamsostek ini di infrastruktur masih di bawah 1%.

(Baca: BPJS Ketenagakerjaan Biayai Infrastruktur Rp 60 Triliun di 2017)

Amran berharap pemerintah segera merevisi aturan tersebut dan BPJS Ketenagakerjaan bisa menempatkan dana kelolaannya untuk investasi langsung hingga 10%. Hingga saat ini total dana yang dikelola BPJS Ketenagakerjaan mencapai Rp 391 triliun. Jika batas penyertaan investasi langsung dinaikkan menjadi 10%, maka ada sekitar Rp 39 triliun yang bisa dialokasikan untuk membiayai infrastruktur.

Selama ini BPJS Ketenagakerjaan memang sudah menempatkan dananya secara tidak langsung di sektor infrastruktur. Misalnya dengan membeli surat utang yang diterbitkan perusahaan untuk membangun infrastruktur. Hingga tahun lalu, tercatat sudah Rp 73 triliun.

Asuransi Jiwa Minta Insentif

Selama ini, asuransi patungan (joint venture) masih lebih banyak berinvestasi di sektor infrastruktur dibandingkan asuransi lokal. Namun, kini asuransi lokal pun mulai melirik investasi di sektor ini.

Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menyatakan anggotanya banyak yang tertarik menempatkan dana pada proyek infrastruktur pemerintah. Apalagi, karakteristik penempatan dana asuransi jiwa sangat cocok ditaruh di instrumen investasi jangka panjang, seperti proyek infrastruktur.

"Kami melihat pemerintah sedang gencarnya melakukan pembangunan infrastruktur di banyak tempat. Kami melihat bahwa seharusnya asuransi jiwa bisa ambil peran lebih," kata Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon, di Jakarta, Rabu (11/9).

Hanya saja, kata dia, sejauh ini instrumen investasi yang memfasilitasi kebutuhan perusahaan asuransi masih terbatas di pasar modal. Perusahaaan asuransi jiwa juga belum berani berinvestasi langsung di proyek infrastruktur. Budi mengatakan mereka lebih tertarik menempatkan dananya di surat utang yang diterbitkan BUMN konstruksi untuk pembangunan proyek infrastruktur.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami
Advertisement