Investasi Tol Ditargetkan Capai Rp 970 Triliun, Porsi Asing Bertambah
Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) menargetkan total investasi jalan tol hingga 2022 mencapai Rp 970, 85 Triliun. Total investasi tersebut naik 31,8% menjadi dibandingkan tahun lalu senilai Rp 736,37 triliun.
Kepala BPJT Danang Parikesit mengatakan, peningkatan target investasi tersebut karena ruas jalan tol semakin panjang. Pada tahun ini, Danang menargetkan penambahan panjang jalan tol sebanyak 538 kilometer (Km). Mayoritas penambahan jalan tol baru tersebut akan berada di area Jabodetabek.
Sementara khusus 2022, investasi jalan tol mencapai Rp 234,48 triliun. Menurut Danang, sebanyak Rp 194.14 triliun atau 93,12% sumber pembiayaan jalan tol tersebut berasal dari perbankan.
Secara rinci, pendanaan dari bank bukan milik negara pada akhir 2022 mencapai Rp 114,8 triliun atau naik 17,56% dari realisasi 2021 senilai Rp 97,65%. Sementara itu, pendanaan dari bank milik negara pada 2022 diramalkan naik 16,8% menjadi Rp 79,34 triliun.
"Ini cukup penting karena pada lima tahun terakhir bank BUMN sangat mendominasi pembiayaan sindikasi untuk jalan tol. Tahun ini, diprediksi pembiayaan bank bukan milik negara berkontribusi sekitar 59% " kata Danang dalam Media Briefing "17 Tahun Capaian Konektivitas Untuk Negeri", Selasa (7/6).
Di sisi lain, Danang mendata investasi asing langsung (FDI) di jalan tol pada tahun ini naik 102,02% secara tahunan menjadi Rp 20 triliun. Artinya, kontribusi FDI ke total investasi jalan tol pada 2022 ditargetkan mencapai 2,06% atau naik dari realisasi 2021 sebesar 1,34%.
Danang mengatakan total panjang jalan tol pada 2022 akan naik 18,59% menjadi 13.212 Km dari capaian 2021 sepanjang 11.140 Km. Salah satu pendorong pertumbuhan tersebut adalah pelebaran jalan di beberapa ruas tol.
"Rata-rata jumlah lajur pada tol adalah 2,27 lajur. Artinya, ada beberapa ruas tol yang memiliki empat hingga enam ruas," ujarnya.
Sebagai perbandingan, berikut panjang jalan tol yang beroperasi di setiap era kepemimpinan presiden Republik Indonesia: