Citilink Mendarat Darurat di Bandara Juanda, Pilot Meninggal Dunia

Andi M. Arief
21 Juli 2022, 14:11
Satu unit pesawat Citilink yang mengangkut WNI dari Timor Leste tiba di bandara El Tari Kupang, Kota Kupang, NTT Jumat (22/01/2021).
ANTARA FOTO/Kornelis Kaha/hp.
Satu unit pesawat Citilink yang mengangkut WNI dari Timor Leste tiba di bandara El Tari Kupang, Kota Kupang, NTT Jumat (22/01/2021).

Pesawat Citilink rute Surabaya - Ujung Pandang dengan nomor penerbangan QG 307 mendaratkan kembali pesawatnya setelah 15 menit mengudara dengan alasan keadaan darurat kesehatan yang dialami Pilot Utama, Boy Awalia Asnil. Setelah mendarat, Boy langsung dilarikan ke rumah sakit dan dinyatakan meninggal dunia.

Direktur Utama Citilink Indonesia, Dewa Kadek Rai, mengatakan bahwa petugas darat bersama seluruh stakeholders di Bandara Internasional Juanda Surabaya telah mempersiapkan penanganan evakuasi darurat kesehatan dengan sangat cepat dan baik. Adapun, pilot yang mengalami gangguan kesehatan ditangani oleh pihak dokter di rumah sakit terdekat.

"Hasil pemeriksaan dokter dari pihak rumah sakit setempat, disampaikan bahwa pilot kami dinyatakan telah meninggal dunia," kata Dewa dalam keterangan resmi, Kamis (21/7).

Dewa mengatakan, seluruh kru yang bertugas dalam penerbangan tersebut telah melalui prosedur pengecekan kesehatan. Seluruh kru dinyatakan fit atau laik terbang setelah prosedur pengecekan kesehatan tersebut.

Dengan kata lain, penyakit yang dialami Kapten Boy tidak terdeteksi saat prosedur pengecekan kesehatan dilakukan. Manajemen Citilink tidak menjelaskan lebih lanjut penyakit yang diderita Kapten Boy tersebut. Jenzah akan diterbangkan langsung dari Surabaya menuju Jakarta untuk disemayamkan sesuai dengan penanganan prosedur yang berlaku, Kamis (21/7).

Kronologi Kejadian

Berdasarkan keterangan Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah III Kementerian Perhubungan, pesawat yang dikemudikan Kapten Boy lepas landas pada pukul 06.15 WIB. Setelah 7 menit mengudara, pesawat tersebut mendeklarasikan keadaan darurat karena ketidakmampuan pilot dengan sinyal PAN-PAN. Tidak lama, pesawat tersebut meminta agar kembali ke Bandara Juanda Surabaya.

Seperti diketahui, sinyal PAN-PAN digunakan saat keadaan darurat, namun tidak membahayakan penumpang secara langsung. Adapun, sinyal MAYDAY digunakan saat keadaan darurat yang membahayakan penumpang secara langsung.

Pesawat yang dikendalikan Pilot Boy dilaporkan mendarat dengan aman dan lancar setelah 41 menit mengudara dan mendarat pada pukul 06.57 WIB. Pilot Boy dirujuk ke Rumah Sakit Mitra Keluarga Waru yang berjarak sekitar 6,6 kilometer dari Bandara Juanda Surabaya.

Dewa mengatakan, Pilot Boy memiliki dedikasi yang tinggi selama bertugas. Di samping itu, Dewa mengajukan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi.

"Citilink senantiasa mengutamakan aspek keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan, oleh karena itu kami selalu berupaya sejak dini dalam mengantisipasi hal-hal yang berpotensi mengganggu keselamatan dan keamanan penerbangan," kata Dewa. 

 Official Airline Guide (OAG) merilis peringkat maskapai yang memiliki ketepatan waktu penerbangan (On-Time Performance/OTP) terbaik pada Mei 2022. Hasilnya, Garuda Indonesia masih menduduki peringkat pertama. Sementara Citilink peringkat keempat.

Reporter: Andi M. Arief
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...