Harga Minyak Naik 3% Didorong Pasokan yang Lebih Ketat

Tia Dwitiani Komalasari
1 Desember 2022, 07:08
Suasana dari kapal tongkang akomodasi (Barge 222) Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatra (PHE OSES) di Perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Rabu (15/6/2022).
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/rwa.
Suasana dari kapal tongkang akomodasi (Barge 222) Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatra (PHE OSES) di Perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Rabu (15/6/2022).

Harga minyak ditutup naik lebih dari US$ 2 per barel pada penutupan perdagangan Rabu (30/11). Kenaikan harga minyak didorong tanda-tanda pasokan yang lebih ketat, dolar yang lebih lemah dan optimisme atas pemulihan permintaan Cina.

Minyak mentah berjangka Brent ditutup naik US$ 2,40, atau 2,8% menjadi US$ 85,43 per barel. Sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate atau WTI AS ditutup naik US$ 2,35, atau 3,01%, menjadi US$ 80,55.

Dikutip dari Reuters, Kamis (1/12), sumber yang mengetahui lagsung masalah mengatakan jika keputusan OPEC+ untuk mengadakan pertemuan 4 Desember sebenarnya menandakan sedikit kemungkinan perubahan kebijakan.

Data Energy Information Administration atau EIA, stok minyak mentah AS anjlok hampir 13 juta barel sepekan, terbesar sejak 2019.

Tetapi penurunan permintaan minyak pemanas selama dua pekan berturut-turut membatasi dukungan harga. Penurunan tersebut terjadi jelang musim dingin.

"Menjalankan semua minyak mentah itu melalui kilang, Anda akan memproses banyak distilasi. Ada alasan untuk khawatir di sini," kata Bob Yawger, direktur energi berjangka di Mizuho.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...