Harga Referensi CPO Turun 4,48% Imbas Permintaan Cina dan India Anjlok

Tia Dwitiani Komalasari
2 Februari 2023, 11:59
Seorang buruh tani memanen sawit di perkebunan sawit milik PTPN VIII di Cikidang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (27/10/2021). Harga referensi CPO turun imbas permintaan India dan Cina anjlok.
KatadataANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/foc.
Seorang buruh tani memanen sawit di perkebunan sawit milik PTPN VIII di Cikidang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (27/10/2021). Harga referensi CPO turun imbas permintaan India dan Cina anjlok.

Harga referensi CPO atau crude palm oil periode 1-15 Februari 2023 adalah US$ 879,31/MT. Nilai ini turun sebesar US$ 41,26 atau 4,48 % dari periode 16-31 Januari 2023 sebesar US$ 920,57/MT.

Harga CPO atau minyak sawit mentah yang dikeluarkan Kementerian Perdagangan ini ditetapkan untuk referensi penetapan bea keluar dan tarif Badan Layanan Umum Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit atau pungutan ekspor.

Advertisement

“Saat ini harga referensi CPO mengalami penurunan yang mendekati ambang batas sebesar USD 680/MT," kata Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, Budi Santoso, dikutip Kamis (2/2).

Oleh karena itu, pemerintah mengenakan bea keluar CPO sebesar USD 52/MT dan pungutan ekspor CPO sebesar USD 90/MT untuk periode 1-15 Februari 2023. Sementara pengutan ekspor periode 1-15 Februari 2023 mencapai sebesar USD 90/MT.

Selain itu, minyak goreng dalam kemasan bermerek dan dikemas dengan berat neto ≤ 25 kg dikenakan BK USD 0/MT.

Penurunan Permintaan India dan Cina

Penurunan harga referensi CPO dipengaruhi beberapa faktor. Beberapa di antaranya penurunan permintaan dari India dan Tiongkok, penguatan kurs ringgit terhadap Dolar AS, dan peningkatan harga minyak nabati lainnya karena penurunan produksi di Amerika.

Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Sawit Eddy Abdurachman mengatakan harga TBS sawit diperkirakan kembali naik dengan adanya program B35. Jika tidak ada program B35, harga TBS sawit akan turun karena permintaan ekspor yang tertekan.

Eddy mengatakan,  permintaan negara-negara importir sawit terbesar seperti Cina dan India sedang mengalami tren penurunan. Oleh sebab itu, program B35 diimplementasikan untuk menjaga harga CPO.

“Tapi sawit terkoreksi dengan bagus harganya, khususnya dengan bursa di Malaysia, ini harga cenderung harga stabil di kisaran US$ 850 - 950.jadi itu kira-kira harga yang baik,” kata dia.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement