Bulog Targetkan Serap 1,68 Juta Ton Beras Saat Panen Raya

Nadya Zahira
3 Februari 2023, 17:25
Petani merontokkan padi saat musim panen di Desa Imbanagara, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Rabu (1/2/2023).
ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/rwa.
Petani merontokkan padi saat musim panen di Desa Imbanagara, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Rabu (1/2/2023).

Perum Bulog menargetkan menyerap sekitar 1,68 juta ton beras saat panen raya yang akan dimulai Maret 2023. Jumlah itu adalah 70% dari rencana pengadaan beras tahun ini sebesar 2,4 juta ton.

Sementara sisa pengadaan beras lainnya direncanakan untuk diserap di luar panen raya atau panen gadu.

Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso, mengatakan jika pihaknya meningkatkan intensitas operasi pasar atau kini bernama Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan. Hal itu dilakukan menggelontorkan semua stok beras di gudang Bulog.

Pria yang akrab disapa Buwas tersebut mengatakan operasi pasar dilakukan untuk menekan harga beras yang melambung tinggi.
Operasi Pasar sudah berlangsung tanpa henti sejak tahun lalu.

"Khusus untuk Pasar Induk Beras Cipinang akan kami top up operasi pasar ini dari 13 ribu menjadi 30 ribu ton dengan memperhatikan downline-downline nya supaya tidak terjadi penyimpangan” kata Dirut Perum BULOG Budi Waseso di Jakarta, Kamis (02/02).

Gelontorkan 186 Ribu Ton

Buwas mengatakan, Bulog telah menggelontorkan sebanyak 186 ribu ton beras operasi pasar di seluruh Indonesia. Pihaknya juga sudah mengeluarkan instruksi ke seluruh jajaran bahwa program SPHP harus berjalan lancar sampai dengan stabilnya harga beras.

Untuk itu, dia mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir karena Bulog menjamin ketersediaan beras di masyarakat dengan harga terjangkau walau di pasaran ada sedikit kenaikan harga.

“Penyaluran Operasi Pasar ini kami libatkan semua jaringan baik distributor, eceran, ritel modern dan jaringan Rumah Pangan Kita ," katanya.

Adapun jumlah stok yang dikuasai Bulog saat ini adalah sebanyak 594 ribu ton termasuk sisa beras impor yang sedang dalam perjalanan. Jumlah ini sangat cukup untuk membanjiri pasar sampai dengan panen raya yang akan berlangsung sebentar lagi.

United States Department of Agriculture atau memproyeksikan produksi beras global mencapai 503,27 juta metrik ton pada musim 2022/2023, turun 11,78 juta MT (2,29%) dari musim 2021/2022.

Pada musim ini Tiongkok menjadi negara penghasil beras terbesar, yaitu 147 juta MT.  Adapun Indonesia menjadi produsen beras terbesar keempat di dunia, sekaligus nomor satu di Asia Tenggara dengan estimasi produksi 34,6 juta MT pad musim 2022/2023.

News Alert

Dapatkan informasi terkini dan terpercaya seputar ekonomi, bisnis, data, politik, dan lain-lain, langsung lewat email Anda.

Dengan mendaftar, Anda menyetujui Kebijakan Privasi kami. Anda bisa berhenti berlangganan (Unsubscribe) newsletter kapan saja, melalui halaman kontak kami.
Advertisement

Artikel Terkait