Perusahaan Raksasa Batu Bara Mulai Konversi ke Bisnis EBT, Siapa Saja?

Muhamad Fajar Riyandanu
26 November 2022, 15:48
Sebuah kapal tongkang pengangkut batu bara melintas di Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (14/5/2022).
ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/aww.
Sebuah kapal tongkang pengangkut batu bara melintas di Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (14/5/2022).

Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI) terus berupaya memastikan implementasi transisi energi di sisi penambang dapat berjalan konsisten. Hal itu dilakukan melalui manuver sejumlah pelaku usaha yang secara bertahap mengambil langkah untuk mendiversifikasikan bisnis di sektor pengadaan energi.

Direktur Eksekutif APBI, Hendra Sinadia, mengatakan sejumlah pelaku usaha pertambangan batu bara telah merambah bisnis pengembangan energi baru dan terbarukan atau EBT. Langkah tersebut merupakan upaya mengurangi emisi karbon di sektor pertambangan dan energi.

Advertisement

"Ini adalah sesuatu yang menjadi prioritas bagi anggota kami, mereka sudah melakukan transformasi. Jadi mereka bergerak maju untuk mengubah bisnisnya," kata Hendra dalam diskusi virtual bertajuk 'Financing Indonesia's Energy Transition & the 20 billion dollar JETP deal' pada Jumat (25/11).

Hendra menyadari, permintaan terhadap batu bara akan merosot seiring dengan mulai berkembangnya sumber energi bersih. Sejumlah perusahaan besar, menurut dia, juga mulai beradaptasi mengikuti tren transisi energi.

Menurut Hendra, beberapa di antaranya melakukan diversifikasi produk turunan batu bara, berinvestasi kepada ekosistem kendaran listrik, serta mendirikan smelter untuk pengolahan nikel sebagai bahan baku baterai.

"Kami tentu saja mendukung pemerintah untuk memaksimalkan cadangan kas dari harga-harga komoditas yang sedang booming yang waktunya mungkin terbatas sehingga kami harus memaksimalkan dalam waktu yang cukup singkat dan untuk mendapatkan cadangan kas," ujar Hendra.

Tidak semua pengusaha mampu konversi

Kendati demikian, menurut Hendra, tidak semua perusahaan batu bara mampu untuk melakukan pergeseran corak bisnis. Hanya perusahaan-perusahaan raksasa yang mampu untuk beralih ke bisnis energi yang lebih bersih.

Pemain kecil yang hanya memiliki cadangan batu bara jangka pendek dan akan habis dalam 5-10 tahun ke depan, akan terus memaksimalkan penjualan mereka di saat momen tingginya permintaan dan harga barang.

"Beberapa anggota kami terutama yang memiliki cadangan jangka panjang dan kemampuan keuangan untuk melakukan transisi. Dalam melakukan transformasi, mendapatkan dukungan pembiayaan adalah sesuatu yang sangat mewah bagi kami," jelas Hendra.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement