Airlangga Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II-2022 Capai 3,5- 4%

Andi M. Arief
12 Mei 2022, 10:47
Sejumlah kendaraan bermotor melintas di Jalan Layang Non Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang di kawasan Casablanca, Jakarta, Selasa (5/4/2022). Bank Dunia menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2022 menjadi 5,1 persen pada April 20
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/rwa.
Sejumlah kendaraan bermotor melintas di Jalan Layang Non Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang di kawasan Casablanca, Jakarta, Selasa (5/4/2022). Bank Dunia menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2022 menjadi 5,1 persen pada April 2022, dari perkiraan sebelumnya 5,2 persen pada Oktober 2021, di tengah perang Rusia dan Ukraina.

Pemerintah memprediksi pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 3,5% - 4% pada kuartal II-2022.  Pertumbuhan ekonomi tersebut didorong oleh konsumsi selama Ramadan dan Mudik Lebaran 2022. 

Konsumsi selama Ramadan dan Lebaran 2022 juga telah mendorong Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia mencapai level 51,9 pada April 2022. Angka tersebut naik dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 51,3.

Advertisement

"Kami melihat sektor produksi terus melakukan ekspansi," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam Green Economy Indonesia Summit 2022, Rabu (11/5). 

Airlangga menilai tantangan terbesar bagi perekonomian nasional di masa depan adalah penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) seperti yang tertuang dalam Paris Agreement.  Indonesia berkomitmen untuk menurunkan emisi GRK sebanyak 29% dengan usaha sendiri dan 41% dengan bantuan dunia internasional. 

Menurut Airlangga, perekonomian nasional dapat susut hingga 10% jika pemerintah gagal mencapai target tersebut. Pasalnya, Indonesia adalah salah satu negara yang rentan terhadap perubahan musim. 

Menurut dia, salah satu ancaman terbesar yang akan dihadapi jika gagal mencapai penurunan emisi gas rumah kaca adalah maraknya kebakaran hutan di dalam negeri. Hal itu sejalan dengan data Bank Dunia yang menyebutkan bahwa Indonesia kehilangan US$ 5,2 miliar atau Rp 72,9 triliun pada 2019 akibat kebakaran hutan. 

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement