Direktur Keuangan Mundur, Blue Bird Agendakan RUPS

Patricia Yashinta Desy Abigail
28 September 2022, 21:28
Pengemudi menunggu pengisian daya mobil taksi listrik Bluebird (e-Taxi) di Kantor Pusat Bluebird Group, Mampang Prapatan, Jakarta, Rabu (13/7/2022).
ANTARA FOTO/Galih Pradipta/tom.
Pengemudi menunggu pengisian daya mobil taksi listrik Bluebird (e-Taxi) di Kantor Pusat Bluebird Group, Mampang Prapatan, Jakarta, Rabu (13/7/2022).

PT Blue Bird Tbk mengumumkan pengunduran diri salah satu direksi perseroan yaitu Eko Yuliantoro.  Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), perseroan menerima pengunduran diri Direktur Keuangan Blue Bird tersebut pada 26 September 2022.

"Dengan ini kami sampaikan pemberitahuan bahwa pada tanggal 26 September 2022, kami telah menerima permohonan penghunduran diri Eko Yuliantoro," tulis perseroan pada keterangan resmi, Rabu (28/9).

Sesui dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), emiten dengan kode BIRD ini menyampaikan akan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham atau RUPS untuk memutuskan permohonan pengunduran diri tersebut. 

Profil Eko Yuliantoro

Eko bergabung di Blue Bird pada 2020. Sebelum menjadi Direktur Keuangan Blue Bird, dirinya menduduki posisi Chief Financial Officer (CFO) di perusahaan yang sama.

Dia merupakan lulusan sarjana teknik sipil di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1988. Lalu dirinya melanjutkan mengenyam pendidikannya dengan jurusan Magister Management dari Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Manajemen pada 2005.

Sebelum masuk Blue Bird, Eko sempat menjadi Direktur Keuangan di Perusahaan Umum Perumahan Nasional dari tahun 2017 sampai tahun 2020. Lalu pada tahun 2009 sampai tahun 2017, Eko menjadi sebagai Direktur Utama PT Bahana Sekuritas.

Kariernya menanjak menjadi Komisaris Utama PT Bahana Sekuritas pada 2013 hingga tahun 2017. Eko juga pernah diberikan kepercayaan sebagai Direktur Keuangan PT Bahana Pembinaan usaha Indonesia dan Direktur Operasi di perusahaan yang sama.

 Kinerja Blue Bird dalam tiga bulan pertama tahun ini turun, imbas pandemi Covid-19. Perusahaan penyedia jasa taksi tersebut hanya mendapatkan laba Rp 13,74 miliar pada kuartal I-2020. Angka tersebut turun 84,5% dari 2019 dalam periode yang sama, sekaligus terbesar dibandingkan beberapa tahun terakhir.

Grafik:

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...