BNI Tetap Aman, Sindikat Investasi Tak Wajar Perlu Diwaspadai

Image title
Oleh Tim Publikasi Katadata - Tim Publikasi Katadata
20 Oktober 2019, 13:55
BNI
Katadata

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menegaskan dana nasabah tetap aman. Nasabah dan masyarakat tidak perlu khawatir bertransaksi di BNI, pasca peristiwa di Ambon.

Direktur Bisnis Korporasi BNI Putrama Wahju Setyawan menuturkan, peristiwa di Ambon merupakan perbuatan oknum dalam sebuah sindikat, sehingga tidak dapat mempengaruhi kondisi BNI secara umum. Nasabah dan masyarakat umum tidak perlu khawatir untuk tetap bertransaksi dan menyimpan dananya di BNI.

Putrama mengatakan ada beberapa alasan nasabah tidak perlu khawatir bertransaksi di BNI. Pertama, operasional layanan perbankan di BNI tetap berjalan normal, termasuk di seluruh outlet yang berada di bawah koordinasi Kantor Cabang Utama Ambon. Kedua, kepercayaan sebagian besar nasabah tetap terjaga dibuktikan jumlah transaksi masuk (menabung) lebih besar dibandingkan jumlah transaksi keluar. Ketiga, BNI tetap berkomitmen menjaga ketersediaan uang tunai yang dapat digunakan masyarakat melalui berbagai channel, termasuk mesin ATM selama 24 jam sehari tujuh hari seminggu.

"Pelanggaran yang terjadi di Ambon adalah kasus yang memiliki dampak minimal terhadap operasional dan ketersediaan dana di BNI. Kasus ini sudah dalam proses penyelidikan pihak Kepolisian sehingga diharapkan dapat mempercepat proses pengungkapannya," ujar Putrama. Hasil investigasi mengidentifikasi kondisi yang tidak wajar, yaitu terdapat dugaan adanya sindikat yang menawarkan investasi tidak wajar. Dalam hal ini FY yang merupakan bagian dari sindikat, mengumpulkan dana dari para investor dengan janji imbal hasil cukup besar. Para penerima aliran dana disinyalir para pemilik modal yang seolah-olah menerima pengembalian dana dan imbal hasil dari oknum, padahal dananya berasal dari hasil penggelapan dana bank. Nilai dana yang digelapkan FY berdasarkan temuan hasil pemeriksaan internal mencapai sekitar Rp 58,95 miliar.

Berdasarkan penyelidikan internal, BNI menemukan adanya kejanggalan transaksi. Atas temuan ini, BNI mengambil tindakan segera melaporkan kejadian ini ke Polda Maluku untuk mengungkap dan menuntaskan kasusnya, serta mengupayakan recovery dana BNI yang digelapkan oleh sindikat.

Salah satu potret yang dapat menunjukkan kinerja BNI Ambon memuaskan dapat dilihat dari kinerja Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun di seluruh gerai  yang berada di bawah koordinasi Kantor Cabang Ambon. Ini juga bukti dari animo masyarakat Ambon untuk menabung dan menggunakan layanan transaksi digital (digital service transaction) BNI cukup tinggi. Data per September 2019 menunjukkan bahwa DPK yang dihimpun di Ambon dan sekitarnya tumbuh sebesar 20,06 persen secara Year on Year (YoY) dibandingkan DPK yang terkumpul selama 2018. DPK yang tumbuh merupakan salah satu indikator penting dalam mengukur kepercayaan masyarakat terhadap BNI. Yang lebih menyenangkan adalah DPK BNI tersebut sebagian besar ditopang oleh pertumbuhan tabungan dan giro yang merupakan sumber dana murah. BNI mencatat bahwa di Ambon dan sekitarnya terjadi pertumbuhan tabungan dan giro, sebesar 19,99 persen dan 27,96 persen secara YoY.


Tidak hanya meningkatkan pelayanan perbankan. BNI juga hadir di Ambon dan sekitarnya dengan beragam dukungan untuk  masyarakat secara langsung. Dukungan tersebut antara lain dilakukan di Desa Wai, Desa Liang, Kabupaten Seram Bagian Barat. BNI menyalurkan bantuan bagi Korban gempa berupa sembilan bahan makanan pokok (sembako), dan perlengkapan kedaruratan (selimut hingga makanan bayi).

Hal yang sama dilakukan BNI di Saumlaki, Maluku Tenggara Barat. BNI menyalurkan 1.000 paket sembako untuk masyarakat yang kurang beruntung bekerjasama dengan Kodam. Di bidang pendidikan, BNI juga menyalurkan bantuan renovasi untuk taman kanak-kanak dan Sekolah Dasar Rutong di Kota Ambon.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...