Varian Delta Menyebar di Kawasan Amerika yang Minim Vaksin Covid-19

Yuliawati
Oleh Yuliawati
9 Juli 2021, 16:37
varian Delta, vaksin, Amerika Serikat
ANTARA FOTO/REUTERS/Hannah Beier/hp/cf
Departemen Kesehatan Philadelphia mendorong semua remaja yang memenuhi syarat untuk divaksin di Philadelphia, Pennsylvania, Amerika Serikat, Selasa (18/5/2021).

Sebanyak dua puluh empat negara bagian Amerika Serikat (AS) mengalami peningkatan kasus Covid-19 selama seminggu terakhir. Covid-19 varian Delta menyebar terutama di kawasan yang memiliki tingkat vaksinasi yang rendah.  

“Daerah dengan tingkat kasus Covid-19 yang tinggi cenderung memiliki tingkat vaksinasi yang rendah,” kata Rochelle Walensky, Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (Centers for Disease Control and Prevention, disingkat CDC), dikutip dari CNN, Jumat (9/7).

Walensky menyebutkan terdapat 173 daerah yang memiliki setidaknya 100 kasus Covid-19 per 100.000 penduduk. Nah, sekitar 90% dari daerah tersebut, memiliki cakupan vaksinasi kurang dari 40%.

Sejak sepekan terakhir jumlah kasus Covid-19 di Amerika Serikat meningkat dengan rata-rata harian 15.060 kasus baru. Berdasarkan data John Hopkins terdapat kenaikan 20,7% dibandingkan pekan sebelumnya.

Jumlah pasien yang menjalani rawat inap Covid-19 pun meningkat. Berdasarkan data Departemen Kesehatan AS, pasien Covid-19 di rumah sakit AS hampir 18 ribu orang. Sedangkan dua pekan lalu jumlah yang dirawat 16.792.

Meski peningkatan kasus belum terlalu menimbulkan dampak lonjakan rawat inap atau kematian, tetapi para pejabat kesehatan mulai memperingatkan tren kenaikan kasus ini.

Advertisement

Sebuah analisis data baru mengidentifikasi kelompok orang yang tidak divaksinasi, kebanyakan di Amerika Serikat bagian selatan. Kawasan ini dianggap rentan terhadap lonjakan kasus dan bisa menjadi tempat berkembang biaknya varian Covid-19.

Petugas kesehatan menyebutkan bukan hanya varian Delta yang perlu dikhawatirkan. "Yang lebih mengkhawatirkan adalah varian yang akan datang. Setiap kali virus ini ditularkan ia memiliki peluang untuk bermutasi", jelas Ranney, seorang dokter darurat di Rumah Sakit Rhode Island dan seorang profesor di Brown University dilansir dari CNN.

Pfizer Minta Izin Dosis Ketiga Vaksin Covid-19

Produsen vaksin Pfizer berencana untuk meminta regulator AS mengesahkan dosis ketiga vaksin Covid-19 dalam bulan depan. Permintaan ini dibuat berdasarkan bukti  bahwa risiko infeksi ulang menjadi lebih besar setelah enam bulan inokulasi seiring penyebaran varian Delta yang sangat menular.

Chief Scientific Officer Pfizer Mikael Dolsten mengatakan, penurunan efektivitas vaksin yang baru-baru ini dilaporkan di Israel sebagian besar disebabkan oleh infeksi pada orang yang telah divaksinasi pada Januari atau Februari. Kementerian kesehatan negara itu mengatakan efektivitas vaksin dalam mencegah infeksi dan penyakit bergejala turun menjadi 64 persen Juni.

"Vaksin Pfizer sangat aktif melawan varian. Tetapi setelah enam bulan, kemungkinan ada risiko infeksi ulang karena antibodi, seperti yang diharapkan, berkurang," kata Dolsten, Kamis (9/7).

Pfizer tidak merilis lengkap data Israel, tetapi mengatakan akan segera mempublikasikannya. "Ini adalah kumpulan data kecil, tetapi saya pikir trennya akurat. Mengingat Delta adalah varian paling menular yang pernah kami lihat, itu dapat menyebabkan infeksi dan penyakit ringan," kata Dolsten.

Halaman:

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement