Singapura Berdamai dengan Covid-19, Bersiap Angka Kematian Bertambah

Yuliawati
Oleh Yuliawati
18 Agustus 2021, 15:24
Singapura, Covid-19,
ANTARA FOTO/REUTERS/Caroline Chia/hp/cf
Warga memakai masker pelindung menyebrang jalan di tengah penyebaran penyakit virus korona (COVID-19) di Singapura, Jumat (14/5/2021).

Singapura berencana membuka kembali berbagai kegiatan di negaranya serta akan hidup berdampingan dengan Covid-19 layaknya penyakit umum seperti influenza. Langkah ini diambil seiring tercapainya program vaksinasi kepada 80% penduduk pada September mendatang.

Pemerintah Singapura akan melonggarkan lebih banyak pembatasan seperti perjalanan, pertemuan sosial, acara massal dan makan di tempat pada September.   Singapura juga akan memudahkan akses masuk bagi warga negara asing serta wisatawan yang telah divaksinasi.

Adapun aktivitas bekerja di kantor akan dimulai lebih awal yakni 19 Agustus. "Perusahaan diperkenankan untuk membawa 50% karyawan kembali ke kantor. Meski begitu, sebagian besar pengusaha  masih mengharapkan pengaturan kerja hybrid atau yang lebih fleksibel menjadi opsi pasca-pandemi," dikutip dari The Straits Times, Rabu (18/8).  

Dilansir dari Nikkei Asia, pertemuan sosial juga akan dilonggarkan yang sebelumnya dibatasi dua orang menjadi lima orang. Acara massal seperti pertunjukan langsung akan diizinkan untuk menerima hingga 500 peserta, asalkan semuanya divaksinasi. Jumlah ini akan dinaikkan menjadi 1.000 peserta jika persentase vaksinasi meningkat.

Singapura mengambil langkah pelonggaran untuk menerapkan hidup berdampingan dengan virus corona, dengan menganggap Covid-19 serupa dengan penyakit umum lainnya di antaranya influenza. Namun, pakar kesehatan kepada Reuters menyebutkan konsekwensi dari kebijakan ini kemungkinan meningkatnya ratusan kematian setiap tahun akibat endemik Covid-19.

"Walaupun tampaknya mengejutkan, tapi hal ini layak dilakukan sebagai upaya pencegahan setara dengan influenza, yang hampir tidak dipedulikan masyarakat," kata pakar pemodelan penyakit menular di National Universitas Singapura (NUS), Alex Cook, dikutip dari Reuters.

Berdasarkan data Worldometer, selama pandemi jumlah kasus infeksi sebanyak 66.281 orang yang menyebabkan 45 orang meninggal. 



Pernyataan pakar medis selaras dengan Menteri Kesehatan Singapura, Ong Ye Kung. Ong mengatakan ketika ekonomi dibuka kembali, warga Singapura harus siap secara psikologis mengenai kemungkinan meningkatnya jumlah kematian akibat Covid-19.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...