B20 Soroti Minimnya Pemberdayaan Finansial pada Pelaku UMKM Perempuan
B20 Women in Business Action Council (B20 WiBac) mencatat bahwa kesetaraan partisipasi gender dalam perekonomian global dapat meningkatkan US$ 28 triliun dalam pertumbuhan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) global pada 2025 mendatang.
Khusus pelaku usaha, data WiBAC pada 2019 memperkirakan bahwa apabila perempuan dan laki-laki berpartisipasi secara setara sebagai pengusaha, PDB global dapat bertumbuh sebesar 3% sampai 6%, dan menambah US$ 2,55 triliun pada perekonomian global.
Di Indonesia, pengusaha Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM ) menyumbang 60% dari total ekonomi nasional dan 97% dari sisi penciptaan dan penyerapan kesempatan kerja. Sebanyak 64% dari total pengusaha UMKM adalah perempuan.
Ira Noviarti, Chair of B20 Women in Business Action Council, mengatakan bahwa masih ada kesenjangan gender yang harus dijembatani seperti kurangnya akses, kesempatan, dan representasi perempuan pada posisi strategis di dunia usaha. Hal ini marak terjadi terutama sejak Pandemi Covid-19 di dua tahun terakhir.
"Ini merupakan permasalahan yang harus kita tangani bersama, dan inilah yang menjadi fokus tim kerja B20 Women in Business Action Council," kata Ira dalam forum bertema Accelerating Inclusion of Women MSMEs in The Global Economy, Jumat (17/06).
Oleh karenanya, B20 WiBAC yang merupakan salah satu gugus tugas dari Presidensi B20 Indonesia, merekomendasikan kebijakan dan aksi dalam tiga tema yang diharapkan dapat meningkatkan pemberdayaan perempuan dalam keterlibatan bisnis.
Pertama, pemberdayaan pengusaha perempuan dengan cara mengembangkan ekosistem yang dapat memberikan akses pada bantuan finansial, regulasi, hingga akses pada bantuan teknis bagi pelaku usaha. Sebagai tindak lanjut, jaringan bisnis perempuan dalam skala global harus terus dikembangkan.
Kedua, mendorong kemampuan digital dan kepemimpinan perempuan dengan mempercepat akses perempuan pada lingkup digital, serta meningkatkan kemampuan yang diperlukan untuk dapat mengambil posisi-posisi pimpinan.
Ketiga, mendorong lingkungan kerja yang adil dan aman bagi lintas gender. Hal ini dapat dimulai dengan meningkatkan keamanan kerja bagi pekerja perempuan di sektor perekonomian informal, termasuk di masyarakat pedesaan, serta membangun kebijakan sistematis untuk menghindari kekerasan berbasis gender dan membantu korban kekerasan.
Chair of B20 Indonesia, Shinta Kamdani, berharap adanya forum Presidensi B20 berkontribusi dalam memperbaiki ekonomi global dan juga bisa menjawab isu-isu perempuan, seperti akses ke peluang bisnis dan ekonomi yang lebih baik.
Guna merealisasikan hal tersebut, WiBAC meluncurkan platform bernama One Global Women Empowerment (OGWE) sebagai program akselerator untuk membekali 1000 pebisnis perempuan dalam skala UMKM untuk meningkatkan kemampuan digital, memberikan akses pendanaan dan investasi.
Platform ini dirancang untuk mempertemukan pihak yang membutuhkan dan yang dapat memberikan bantuan dalam hal pemberdayaan perempuan pekerja dan pengusaha di manapun berada.
"Kami mengajak pelaku usaha, UMKM perempuan, dan seluruh pemangku kepentingan untuk ambil bagian dalam membentuk masyarakat yang berpihak pada perempuan, guna mendukung pertumbuhan ekonomi di dalam negeri maupun pada skala global,” kata Ira.