Permintaan Batu Bara dari Eropa Melonjak, Adaro Hanya Ekspor 1%

Muhamad Fajar Riyandanu
19 Oktober 2022, 11:49
batu bara, Adaro
ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/aww.
Sebuah kapal tongkang pengangkut batu bara melintas di Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (14/5/2022).

PT Adaro Energy Indonesia menyatakan tetap fokus pada penjualan batu bara di pasar dalam negeri dan Asia, di tengah pemintaan dari Eropa yang melonjak. Hingga Juni 2022 atau 1H22, porsi ekspor batu bara ke Eropa hanya sekitar 1% dari seluruh pangsa penjualan perusahaan.

Head of Corporate Communication Adaro Energy, Febriati Nadira, mengatakan mayoritas penjualan batu bara Adaro dikirim ke pasar Asia Timur laut dengan porsi 27%, disusul pasar Asia Tenggara dan Indonesia dengan 23% serta India dan Cina masing-masing 15% dan 10%.

"Sampai dengan 1H22, penjualan batu bara Adaro ke Eropa sebesar 1%,"kata Nadira melalui pesan singkat pada Selasa (18/10).

Hingga Juni, Adaro memproduksi 28,01 juta ton batu bara, atau naik 6% dari 26,49 juta ton pada Juni 2021. Saat ini, perusahaan masih mempertahankan target produksi setahun penuh atau sampai akhir Desember 2022 (FY22) pada kisaran 58 – 60 juta ton.

Penjualan batu bara pada 1H22 naik 7% menjadi 27,49 juta ton, dari 25,78 juta ton pada 1H21. Kenaikan ini terjadi karena produk batu bara E4700 yang meliputi 49,3% penjualan terus mendapatkan permintaan yang tinggi dari para konsumen.

Produk batu bara E4700 meliputi hampir setengah penjualan batu bara Adaro pada 1H22, dibandingkan hanya 29% pada 1H21 dengan Indonesia sebagai tujuan penjualan yang utama. Perusahaan juga melaporkan penjualan ke India naik menjadi 15%, sejalan dengan kenaikan permintaannya terhadap produk batu bara termal dan metalurgi.

Peningkatan ekspor batu bara Adaro ke India karena permintaan yang tinggi seiring cuaca terpanas dalam 122 tahun terakhir sejak Maret dan berlanjut sampai April dan Mei. Kondisi itu membuat kenaikan permintaan listrik melonjak yang kemudian mendorong kelangkaan suplai energi dan menyebabkan pemberlakuan pemadaman bergilir.

Akibatnya, pemerintah India menaikkan volume impor. Pada Mei 2022, India mengimpor 20 juta ton batu bara termal, atau mencatat rekor volume bulanan tertinggi dalam lebih dari dua dekade terakhir, yang 80% di antaranya berasal dari Indonesia.

Sementara itu, pengiriman batu bara Adaro yang mayoritas menuju pasar Asia Timur laut dengan porsi 27% disebabkan oleh meningkatnya permintaan dari Jepang, Korea Selatan dan Taiwan juga di semester pertama tahun ini dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...