Grab dan Gojek Adu Strategi Bersaing di Layanan Pengiriman Barang

Fahmi Ahmad Burhan
28 Januari 2022, 15:38
Grab, Gojek
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Driver Grab di kawasan Pinang Ranti, Jakarta TImur (9/4).

Decacorn Gojek dan Grab gencar meluncurkan inovasi pada layanan pengiriman barang mereka. Perusahaan lain seperti  SiCepat dan Shopee juga menawarkan layanan pengiriman dalam kota.  

Head of Logistics Business Gojek Steven Halim mengatakan, munculnya pesaing-pesaing baru di sektor logistik merupakan hal yang wajar. Menurutnya, persaingan akan mendorong industri logistik yang lebih sehat.

"Banyak pesaing di logistik ini. Tapi kami akan hadirkan inovasi terdepan," kata Steven dalam konferensi pers virtual pada Jumat (28/1).

Tahun ini, perusahaan akan meningkatkan kemampuan layanan GoSend dengan beragam inovasi baru. Beberapa peningkatan terutama terkait dengan kecepatan pengiriman, keamanan, dan efisiensi.

Misalnya dengan meluncurkan fitur multi-delivery. Fitur itu memungkinkan mitra driver mengambil satu paket dari satu pengiriman dan mengirimkannya hingga lima lokasi.

Gojek juga berencana akan mulai mengandalkan kendaraan listrik pada layanan pengirimannya itu. Upaya pengembangan kendaraan listrik itu sejalan dengan target Gojek sebagai platform karbon-netral. Decacorn ini juga menargetkan transisi 100% kendaraan listrik roda dua pada 2030.

Selain itu, Gojek akan melakukan perluasan wilayah atau ekspansi. "Setelah ada GoSend same-day intercity di kota-kota besar, kami siap ekspansi di berbagai wilayah lainnya di luar Pulau Jawa," kata Head of Marketing Logistics Gojek Marsela Renata.

Gojek juga berencana ekspansi ke luar negeri. "Setelah di Vietnam, kami juga siap di kancah internasional, hadir di negara lain di Asia Tenggara," kata Marsela.

Gojek mencatatkan peningkatan jumlah pengguna layanan GoSend hingga 116% pada 2021. Sedangkan, rata-rata order GoSend pada tahun lalu meningkat 70%. Transaksi layanan GoSend API juga meningkat 41% pada kuartal pertama tahun lalu.

Grab pun gencar berinovasi pada layanan GrabExpress. Tahun lalu, Grab meluncurkan sejumlah fitur, seperti penambahan formulir pengiriman barang di platform, pelacakan paket, informasi harga termurah yang diinginkan pengguna, hingga pesan lagi.

Grab juga menggandeng Palang Merah Indonesia (PMI) Makassar untuk menyediakan layanan baru, yakni pengantaran dokumen dan kantong darah bagi penerima donor darah.

Head of GrabExpress, Grab Indonesia Tyas Apsari mengatakan, transaksi GrabExpress melonjak selama pandemi Covid-19. Namun ia tidak memerinci seberapa besar peningkatan transaksi tersebut.

"Peningkatan transaksi signifikan. Pertumbuhannya cukup tinggi, sama jika dibandingkan dengan lini bisnis Grab lain seperti GrabFood," kata Tyas dalam acara konferensi pers secara virtual pada tahun lalu (5/2/2021).

Di sisi lain, muncul pesaing lain seperti SiCepat dan Shopee yang menyasar layanan serupa GoSend serta GrabExpress.  

SiCepat misalnya, menyediakan layanan pengiriman dalam kota bernama SiUntung. Durasi pengiriman hingga 15 jam. Namun, layanan ini baru ada di Jabodetabek dan Bandung.

Bahkan SiCepat juga menyasar pasar pesan-antar makanan (food delivery). Startup logistik ini berkolaborasi dengan startup kios digital PT MCash Integrasi Tbk.  

Keduanya meluncurkan platform DigiResto yang memfasilitasi konsumen untuk mengakses produk makanan dan minuman. DigiResto menawarkan pilihan makan di tempat, ambil (take away) atau pengantaran (delivery).

Perusahaan e-commerce Shopee pun mempunyai layanan serupa bernama Shopee Express Instant. Durasi pengiriman maksimal tiga jam setelah diterima kurir. Namun, layanan ini juga terbatas hanya di Jabodetabek dan Bandung.

Director of Center for Policy and Public Management di Sekolah Bisnis Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) Yudo Anggoro mengatakan, munculnya model-model bisnis baru di sektor logistik seiring dengan tumbuh pesatnya sektor ini selama pandemi Covid-19.  

Laporan Gojek Logistics Outlook 2022 menyebutkan peran sektor logistik terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) tahun lalu meningkat 33,6% secara tahunan (year on year/yoy). "Sektor logistik terus tumbuh dan berkontribusi pada perekonomian nasional," katanya.

Selain itu, layanan pengiriman barang dalam kota diminati konsumen. "Karena konsumen ingin dapat kiriman lebih cepat, barang bisa dijemput, kemudian ada inovasi berbasis platform," katanya.

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Editor: Yuliawati

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...