Indonesia Perlu Agresif Cetak Talenta Digital Sambut Bonus Demografi

Fahmi Ahmad Burhan
2 Maret 2022, 16:14
digital
ANTARA FOTO/Septianda Perdana/wsj.
Sejumlah remaja memegang ponsel mereka masing-masing di Medan, Sumatera Utara, Jumat (17/4/2020).

Riset Lazada dan YCP Solidiance menilai Indonesia perlu agresif mencetak talenta digital lokal sedari dini melalui kolaborasi, penciptaan ekosistem, hingga pelatihan. Persiapan ini dianggap penting menjelang Indonesia akan mendapatkan bonus demografi pada 2030.

Partner & Head of YCP Solidiance Indonesia Gervasius Samosir mengatakan, Lazada dengan YCP Solidiance meriset sejak akhir tahun lalu. Riset bertajuk "Studi Lazada 2021: Pengembangan Talenta untuk Ekonomi Digital Indonesia" itu dilakukan melalui wawancara dengan berbagai pihak seperti pemerintah, pelaku pendidikan baik formal, informal, serta pendidikan khusus, dan pelaku di industri digital Indonesia.

Advertisement

Hasilnya, Indonesia perlu gencar mencetak talenta digital lokal. Riset tersebut menjelaskan bahwa ada sejumlah cara atau strategi yang bisa dilakukan oleh Indonesia, salah satunya dengan peningkatan aksesibilitas pendidikan teknologi. Sebab, saat ini penyediaan talenta digital terfokus di Pulau Jawa.

"Ini agar semua wilayah bisa menikmati manfaat ekonomi digital serupa dan harus ada daya ungkit," kata Gervasius dalam diskusi panel pada Rabu (2/3).

Kemudian, dalam mencetak talenta digital perlu ada kolaborasi antara universitas dan industri digital. "Kolaborasi ini dilakukan dari level skill set hingga kebutuhan regional dan nasional," katanya.

Kolaborasi juga terkait dengan kurikulum. Dalam hal ini, pemerintah terlibat untuk memberikan kurikulum yang sesuai kebutuhan industri.

Kemudian, Indonesia membutuhkan ekosistem teknologi digital berbasiskan riset. Lalu, berbagai pelatihan juga dibutuhkan.

Sebelumnya, raksasa teknologi global seperti Google, Amazon hingga Huawei juga telah gencar memberitakan pelatihan untuk mencetak talenta digital di Indonesia. Beragam skill dilatih, seperti kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), pemrograman, hingga komputasi awan (cloud).

Menurut riset tersebut, Indonesia perlu mencetak talenta digital untuk menghadapi bonus demografi pada 2030. Saat itu, jumlah penduduk berusia produktif mencapai 64%.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement