Dari Xurya hingga Waste4Change, Ini Deretan Startup Peduli Lingkungan

Fahmi Ahmad Burhan
6 Mei 2022, 08:53
PLTS atap buatan startup Xurya
Xurya
PLTS atap buatan startup Xurya

Beberapa startup di Indonesia mengembangkan teknologi untuk mengatasi dampak kerusakan lingkungan. Startup tersebut bergerak mulai dari pengembangan energi terbarukan hingga pengolahan sampah.

Xurya misalnya, mengembangkan energi terbarukan yang berasal dari matahari. "Ini cocok dikembangkan di Indonesia, sebab Indonesia berada di garis ekuator," kata CEO dan Founder Xurya Daya Indonesia Eka Himawan, beberapa waktu lalu.

Selain itu, ada startup yang beroperasi mengolah sampah seperti Waste4Change. CEO dan Founder Waste4Change Bijaksana Junerosano mengatakan, Waste4Change menawarkan solusi pengolahan sampah karena kondisi sampah di Indonesia memprihatinkan.

Masyarakat di Indonesia menghasilkan sampah hingga 64 juta ton per tahunnya. "34,8% sampah itu dibakar atau dibuang sembarangan. Kemudian, 15,2% dikirim ke tempat pembuangan akhir," kata Bijaksana.

Kedua startup lingkungan itu pun berhasil mendapatkan pendanaan. Xurya pada tahun ini mendapatkan dana segar senilai US$21,5 juta atau Rp 308 miliar dari East Ventures (Growth Fund) dan perusahaan milik Sandiaga Uno, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk.

Investor lain yang berpartisipasi yakni New Energy Nexus Indonesia dan Schneider Electric. Kemudian

Katadata.co.id sendiri mencatat setidaknya ada enam startup termasuk Xurya dan Waste4Change yang menyasar sektor lingkungan di Indonesia. Beikut ke-enam startup tersebut: 

1. Xurya

Xurya merupakan startup energi terbarukan yang membantu menyediakan layanan pemasangan panel surya. Xurya memakai metode zero investment kepada pelanggannya untuk beralih ke panel surya.

Sejumlah klien Xurya diantaranya Tokopedia, Plaza Indonesia, Traveloka, MGM Bosco, Platinum, DHL, hingga Vastland. Xurya telah memasang panel surya di 57 lokasi di Indonesia.

Pada awal tahun ini Xurya mendapatkan pendanaan seri A dari East Ventures dan perusahaan milik Sandiaga Uno, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk senilai US$ 21,5 juta atau Rp 308 miliar.

2. Waste4Change

Waste4Change merupakan startup pengolahan limbah yang didirikan pada 2014. Awalnya startup ini mengolah limbah di satu gedung kantor saja.

Hingga kini, Waste4Change telah menggaet 2000 klien. Waste4Change juga telah mengolah 9 juta kilogram sampah di Indonesia.

Waste4Change mendapatkan pendanaan dari tiga investor yakni Agaeti, East Ventures, SMDV pada 2020. Dikutip dari DealStreetAsia, besaran investasinya disebut-sebut mencapai US$ 3 juta atau sekitar Rp 42,7 miliar.

Managing Partner East Ventures Roderick Purwana mengatakan, perusahaan memberikan pendanaan kepada startup tersebut karena kontribusinya besar dalam menjaga lingkungan. “Kami percaya pentingnya berinvestasi di perusahaan yang tepat. Tidak hanya untuk mengejar profit, tapi juga memberikan dampak sosial dan lingkungan,” ujar Roderick.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...