Usai Anjlok 1,89%, IHSG Masih Berpotensi Melemah
Indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi kembali terkoreksi pada perdagangan hari ini, Rabu (27/1). Prediksi tersebut menandakan indeks tengah dalam tren penurunan karena Selasa kemarin ditutup anjlok 1,89% menyentuh 6.140.
Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengatakan, IHSG berpotensi kembali berfluktuatif cenderung melemah. Berdasarkan analisisnya secara teknikal, area support dan resistance ada di rentang level antara 6.052 hingga 6.198.
"Selanjutnya investor masih akan terfokus pada akan potensi lanjutan aksi jual investor yang dimana IHSG lebih mendekati level psikologis 6.000," kata Lanjar dalam risetnya, dikutip Rabu (27/1).
Saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal di antaranya PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), dan PT Barito Pacific Tbk (BRPT).
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan juga mengatakan, IHSG hari ini berpotensi melemah dengan rentang level support di 6.085 dan 6.031. Sedangkan level resistance di level 6.323 dan 6.231.
"Mengindikasikan tren pelemahan masih akan berlangsung. Pergerakan diperkirakan akan terbatas menjelang penetapan suku bunga The Fed pada hari Kamis (28/1)," kata Dennies dalam risetnya.
Ada beberapa saham yang menjadi rekomendasi Dennies untuk dapat diperhatikan investor pada perdagangan hari ini, di antaranya PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA), PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM), dan PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS).
Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama memperkirakan IHSG melemah dengan area support maupun resistance ada di 6.064 hingga 6.195. "Terlihat pola downward bar yang mengindikasikan adanya potensi pelemahan lanjutan pada pergerakan IHSG," kata Nafan.
Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA), dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN).
Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, hingga akhir pekan ini IHSG diprediksi susah untuk kembali hijau karena secara teknikal, pasar saham berada dalam posisi tren penurunan.
"Kami melihat masih belum cepat pasar untuk bereaksi terhadap pemulihan atau kenaikan," kata Nico.
Berdasarkan analisisnya secara teknikal, dalam pekan ini, IHSG bisa menyentuh level 6.085, dengan titik atas yang mungkin bisa dicapai ada di level 6.220.