Saingi Akulaku, Kredivo Beli 24% Saham Bank Bisnis Internasional

Image title
24 Mei 2021, 10:51
kredivo, bank bisnis internasional,
Katadata
Ilustrasi Kredivo.

PT FinAccel Teknologi Indonesia yang merupakan pengelola fintech peer to peer lending Kredivo tercatat menjadi pemegang saham baru PT Bank Bisnis Internasional Tbk (BBSI). Kredivo menjadi pemegang saham baru dengan memegang 24% saham Bank Bisnis sejak 21 Mei 2021.

Berdasarkan keterbukaan informasi, Senin (24/5), membeli sebanyak 726,36 juta unit saham di harga Rp 759 per saham. Sehingga, Kredivo menggelontorkan dana senilai Rp 551,31 miliar untuk memiliki 24% saham Bank Bisnis.

Harga transaksi tersebut tecatat berada di atas harga IPO Bank Bisnis senilai Rp 480 per saham pada 7 September 2020. Namun, harga transaksi itu jauh di bawah harga saham Bank Bisnis saat ini di Bursa Efek Indonesia. Hingga berita ini ditulis, harga sahamnya senilai Rp 3.200 per saham.

Seiring dengan masuknya Kredivo sebagai pemegang saham Bank Bisnis, ada dua pemegang saham yang porsi kepemilikannya berkurang per 21 Mei 2021. Jumlah penurunan porsi pemegang saham itu sama seperti persentase kepemilikan Kredivo.

PT Sun Land Investama yang sebelumnya memiliki 37,54% saham Bank Bisnis, porsinya berkurang dan kini hanya 19,76%. Lalu, Sundjono Suriadi yang sebelumnya punya 31,22% saham Bank Bisnis, kini hanya memiliki 25%.

Pemegang saham Bank Bisnis lainnya, PT Sun Antarnusa Investment masih mempertahankan porsi kepemilikan sebanyak 14,94%. Porsi kepemilikan publik juga tidak mengalami perubahan yaitu sebesar 16,3%.

Manajemen Bank Bisnis mengatakan, kejadian, informasi, atau fakta material perubahan kepemilikan saham tersebut tidak berdampak pada kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha Bank Bisnis.



Masuknya Kredivo yang merupakan peer to peer lending sebagai pemegang saham bank, bukan yang pertama di Tanah Air. Sebelumnya, PT Akulaku Silvrr Indonesia alias Akulaku mengakuisisi saham PT bank Yudha Bhakti Tbk (BBYB) yang kini bernama Bank Neo Commerce sebesar 24,98%.

Meski begitu, manajemen Bank Neo Commerce belum memutuskan apakah akan bertransformasi secara penuh menjadi bank digital atau tidak. Hanya saja, bank ini tengah pengembangkan layanan digital di perusahaannya dan tengah menunggu lampu hijau dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...