KPK dan BPK Dukung Ajakan SBY Saat Krisis

Metta Dharmasaputra
13 Maret 2014, 00:00
3062.jpg
Arief Kamaludin | KATADATA
Presiden SBY memberikan keterangan tentang dampak krisis global seusai rapat dengan pimpinan lembaga negara, 9 Oktober 2009. (abror/ www.presidenri.go.id)

KATADATA ? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pernah memberikan ?lampu hijau? kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk mengambil langkah-langkah darurat penanganan krisis ekonomi, yang kemudian berujung pada penyelamatan Bank Century.

Sikap kedua institusi itu dinyatakan dalam pertemuan Presiden dengan para penegak hukum dan sejumlah menteri pada 9 Oktober 2008. Saat itu, Ketua KPK dijabat oleh Antasari Azhar, sedangkan Ketua BPK dijabat oleh Anwar Nasution.

Hadir pula dalam rapat tersebut, antara lain Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Jaksa Agung, Kepala Kepolisian RI dan para menteri. Namun, Wakil Presiden Jusuf Kalla tak hadir, karena saat itu santer beredar kabar hubungannya dengan SBY sudah tidak harmonis.

Pertemuan ini khusus digelar untuk membahas ancaman situasi krisis global yang bermula dari Amerika Serikat. Dalam forum ini, Presiden Yudhoyono meminta ?permakluman? kepada para pejabat tinggi negara. Sebab, meskipun fundamental perekonomian Indonesia sudah jauh lebih kuat dibanding ketika krisis 1997, bisa saja diperlukan langkah-langkah darurat penyelamatan ekonomi nasional, kendati perangkat hukum yang ada belum sempurna. (Baca: Bailout Sejalan dengan Arahan SBY)

Dalam notulen rapat yang salinannya diperoleh Katadata, baik Anwar Nasution maupun Antasari menyambut baik ajakan Presiden. Anwar bahkan memuji sejumlah langkah cepat Yudhoyono untuk mengatasi persoalan.
?Sebetulnya saya simpati dan cemburu pada Bapak?Karena you got your reward. Mulai dari tsunami, sekarang supbrime crisis, dan you handled it well.? Ini, kata Anwar, ?Menunjukkan bahwa you are a good general.?

Tentang langkah-langkah darurat, Anwar juga sepakat dengan Yudhoyono. Ia mengambil contoh perbincangan antara Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (the Fed) Ben Bernanke bersama Menteri Keuangan AS Henry ?Hank? Paulson dan Ketua DPR AS Nancy Pelosi.

?Saya setuju dengan kebersamaan yang tadi Bapak katakan,? kata Anwar. ?Itu pernah kita baca di surat kabar pada waktu Bernanke sama si Paulson ketemu sama Pelosi. Apa yang dilakukan oleh mereka itu minta kebersamaan. Nah, si Paulson berlutut menyembah Pelosi. Yang kedua, si Bernanke bilang, dia katakan kalau kita tidak ambil keputusan, ini sudah hari Kamis, minggu depan pada hari Senin tidak ada lagi ekonomi kita. Nah, di situ kita lihat. Pelosi ini adalah Demokrat. Jadi, dengan cepat mereka mengambil kebersamaan untuk mengatasi persoalan itu.?

Setelah Anwar, giliran Ketua KPK Antasari Azhar yang diminta pendapatnya oleh Yudhoyono. Ia pun secara tidak langsung menyetujui ajakan Presiden SBY. Setidaknya terdapat tiga poin utama yang disampaikannya.

Pertama, fokus KPK bukanlah pada kebijakan yang dilahirkan, tapi pada oknum yang menyelewengkan kebijakan.

Halaman:
Reporter: Nur Farida Ahniar
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...