Prospek Ekonomi Iran Makin Suram, Dibayangi Kemiskinan dan Inflasi

 Zahwa Madjid
17 April 2024, 12:09
Iran
Bank Dunia
Button AI Summarize

Sejumlah analis mewaspadai prospek suram ekonomi Iran pada tahun depan, karena kebijakan pemerintah yang cenderung tidak efisien dan negara masih menghadapi tekanan besar atas sanksi Amerika Serikat (AS).

Dilansir dari Iran International, Rabu (17/4), para analis mengingatkan, situasi Iran akan diperburuk oleh kurangnya program pemerintah untuk mengatasi krisis ekonomi yang sudah berlangsung lama.

Anggota parlemen dari Delfan, Iran, Yahya Ebrahimi, mengatakan, jika situasi tetap tidak berubah dan pemerintah tidak mengambil inisiatif yang efektif, maka dolar AS dapat terus menguat terhadap rial Iran. Dari yang sebelumnya 650 ribu rial menjadi 1 juta rial.

Ia juga menyesalkan, hilangnya kelas menengah di Iran, dan sebagian besar masyarakat berada di bawah garis kemiskinan. Karena inflasi tahunan berkisaran 50% selama lima tahun berturut-turut, membuat puluhan juta orang kehilangan status kelas menengah.

Ebrahimi pun menyoroti janji Presiden Raisi yang tidak dipenuhi pada awal masa jabatannya pada tahun 2021. Dia berjanji untuk menjaga perekonomian negara dari ketergantungan. Ebrahimi mengkritik Raisi yang gagal menjunjung komitmen tersebut.

Menurutnya, janji Raisi untuk kemajuan ekonomi tidak lagi berpengaruh. Karena adanya kenaikan harga, biaya perumahan, dan nilai tukar, yang sangat mencerminkan kondisi perekonomian Iran. Ebrahimi berpendapat bahwa tingkat inflasi sebenarnya jauh melebihi angka yang dilaporkan pemerintah sebesar 40% hingga 50%

Selain itu, Ebrahimi menegaskan bahwa kesalahan pemerintah Iran dalam mengurus perekonomian telah menimbulkan kerugian yang lebih besar terhadap perekonomian dibandingkan sanksi AS.

Halaman:
Reporter: Zahwa Madjid
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...