Fokus ke Proyek IDD, Chevron akan Lepas Blok B di Laut Natuna
KATADATA - PT Chevron Pacific Indonesia akan melepas saham partisipasinya (participating interest / PI) di Blok B PSC, Laut Natuna Selatan. Saat ini, perusahaan minyak dan gas bumi (migas) asal Amerika Serikat tersebut mengempit 25 persen saham. Sebelumnya, ConocoPhillips sebagai operator Blok B PSC juga tengah menjajaki untuk menjual kepemilikan sahamnya.
Direktur Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) I.G.N. Wiratmaja Puja mengakui sudah mendengar informasi tersebut. Ia menjelaskan, alasan Chevron melepas sahamnya di Blok B PSC karena ingin fokus menggarap proyek laut dalam atau Indonesian Deep water Development (IDD) di Selat Makassar. "Chevron bilang mau fokus di IDD," katanya kepada Katadata, Kamis (29/10).
Namun, hingga berita ini ditulis, Katadata belum memperoleh konfirmasi dari manajemen Chevron. Yanto Sianipar, Vice President Policy Government and Public Affairs Chevron, tidak menanggapi pesan singkat yang dikirimkan melalui aplikasi Whatsapp.
(Baca: Chevron Komitmen Lanjutkan Investasi di Indonesia)
Sekadar informasi, pengembangan proyek IDD memang tertunda sejak Oktober tahun lalu. Penyebabnya adalah perubahan nilai investasi pengembangan proyek itu. Rencana pengembangan atau Plan of Development (PoD) IDD sebenarnya sudah disetujui oleh pemerintah pada tahun 2008. Namun, setelah tahap Front-End Engineering Design (FEED) pada tahun 2013, biaya proyek ini meningkat dari sekitar US$ 7 miliar menjadi US$ 12 miliar.
Selain itu, ada penambahan lapangan di dalam tiga blok pada proyek IDD, yaitu Blok Makassar Strait, Blok Rapak, dan Blok Ganal di Selat Makassar. Alhasil, Chevron mengajukan perpanjangan kontrak kerjasama di tiga blok tersebut.
Sebelumnya, ConocoPhillips juga tengah menjajaki penjualan kepemilikan saham partisipasinya di Blok B PSC. Sebagai langkah awal, perusahaan asal AS ini telah meminta kepada Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) untuk membuka ruang data (data room) Blok B PSC. Tujuannya untuk mengetahui nilai aset blok tersebut dan menakar minat para calon pembelinya.
(Baca: ConocoPhilips Tengah Menakar Minat Calon Pembeli Blok B)
Para mitra kerjanya di Blok B mendapatkan prioritas pertama untuk melihat terlebih dahulu data tersebut. Sebagai operator, ConocoPhillips memegang saham partisipasi Blok B sebesar 40 persen. Sisanya Inpex Corporation sebesar 35 persen, dan Chevron 25 persen. Corporate & External Communications Manager ConocoPhillips Indonesia Diarmila Sutedja mengatakan, pihaknya selalu melakukan tinjauan atas aset-aset portofolionya.
Blok B mulai berproduksi tahun 1979. Berdasarkan informasi di situs resmi ConocoPhillips, produksi bersih blok ini tahun 2014 sebanyak 5.000 barel minyak mentah per hari (BPD), 117 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) gas dan 4.000 barel per hari gas alam cair (LNG). Produksi gas alam cair (LNG) blok ini terikat kontrak penjualan jangka panjang yang dialirkan melalui pipa ke Malaysia dan Singapura.