Kembangkan Kawasan Ekonomi, Swasta Berencana Bangun Lima Tol
KATADATA - Di tengah kelesuan ekonomi, rupanya para pengusaha optimistis menghadapai tahun depan. Hal itu terlihat dari rencana mereka untuk mengembangkan sejumlah ruas jalan tol baru.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah menerima usulan pembangunan lima jalur bebas hambatan itu dari swasta. Inisiatif tersebut akan dikaji lebih mendalam sebelum direalisasikan. Direktur Jenderal Bina Marga Hediyanto W. Husaini mengatakan kelima ruas tol tersebut yaitu tol Serang - Panimbang, Jakarta - Cikampek II, Cileunyi - Tasikmalaya, Tegal - Cilacap, serta Kediri - Kertosono.
“Mereka mengajukan usulan itu, tapi dari kami juga ada kajian sendiri,” kata Hediyanto usai rapat koordinasi di Kementerian Koordinasi Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis, 10 Desember 2015. (Baca: Pemerintah Sukses Bebaskan 3,5 Ribu Hektare Lahan Tol).
Menurut Hediyanto, pihak swasta tertarik membangun ruas tol tersebut karena mereka juga mengembangkan kawasan industri atau kawasan bernilai ekonomi lainnya. Salah satu contohnya adalah Serang - Panimbang yang diinisiasi oleh PT Jababeka untuk mendukung Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung. Ada juga badan usaha milik negara seperti Jasa Marga yang sedang mensurvei kelayakan ruas Kediri - Kertosono.
Adapun untuk ruas Jakarta - Cikampek II, kata Hediyanto, ruas tersebut diincar tiga perusahaan, yakni PT Jasa Marga, PT JTI, serta investor asal Malaysia, UEM Group Berhad. Mereka bersepakat untuk menjadi konsorsium pemrakarsa ruas tol ini. “Untuk ruas itu sudah masuk jaringan jalan tol nasional,” ujar Hediyanto.
Pemerintah sebelumnya menargetkan 1.050 kilometer jalan tol dapat terbangun dalam rentang waktu 2015 hingga 2019. Proyek besar tersebut membutuhkan kebutuhan investasi sebesar Rp 167,4 triliun dan biaya konstruksi sebesar Rp 98,3 triliun. (Baca juga: Menteri Basuki Teken Kenaikan Tarif 13 Ruas Tol).
Kebutuhan biaya tersebut berasal dari Badan Usaha Milik Negara, investasi asing, maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Dari data Kementerian PUPR target jalan tol yang terbangun tahun ini yakni 132 kilometer dan 130 kilometer pada 2016. Untuk tahun ketiga hingga kelima, panjang jalan yang dapat beroperasi diharapkan bertambah 194,4 dan 247 kilometer.
Dalam hal pendanaan ini, Kementerian Pekerjaan Umum menargetkan pinjaman dari Cina sebesar Rp 8,2 triliun akan cair akhir bulan ini. Dana tersebut untuk menggarap empat ruas tol: Cileunyi-Sumedang-Dawuan senilai Rp 3,4 triliun, Balikpapan-Samarinda sebesar Rp 763 miliar, serta Manado-Bitung dengan jumlah pinjaman Rp 1,24 triliun. Terakhir, ruas Solo-Kertosono dengan pinjaman Rp 2,83 triliun.
Hediyanto menyatakan, walau pinjaman tersebut dari Cina, namun material atau alat berat yang digunakan akan diprioritaskan dari Indonesia. Sehingga, dalam proyek tersebut tidak terdapat klausul mengikat penggunaan material dan alat berat hanya dari Cina. “Tidak ada kewajiban model itu,” katanya. (Lihat: Pencairan Pembiayaan Empat Ruas Tol dari Cina Molor).
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono meminta pencairan pinjaman Cina sudah harus selesai dalam tiga bulan setelah penandatanganan kontrak pada 23 September lalu. Dia bahkan mengancam akan memutus kontrak pinjaman Cina apabila pencairannya molor.