Kemenhub Alokasikan Anggaran Transportasi Terbesar Bagi Jawa Barat

Maria Yuniar Ardhiati
11 Februari 2016, 12:29
Ignasius Jonan
Arief Kamaludin|KATADATA
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan

KATADATA - Sebagai salah satu pengguna anggaran negara terbesar, Kementerian Perhubungan menginginkan agar penyerapan anggaran tahun ini dapat lebih fokus untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan transportasi di semu provinsi di Indonesia. Dengan total anggaran tahun 2016 sebesar Rp 48,46 triliun, Provinsi Jawa Barat mendapat alokasi terbesar yaitu Rp 3 triliun atau 6,2 persen dari total anggaran Kementerian Perhubungan.  

Ada empat fokus kerja Kementerian Perhubungan dalam sektor transportasi. Pertama, peningkatan keselamatan dan keamanan transportasi. Kedua, peningkatan kualitas pelayanan. Ketiga, peningkatan kapasitas. Keempat, tata kelola dan regulasi. Rinciannya, Rp 12,5 triliun untuk keselamatan dan keamanan transportasi, Rp 5,5 triliun untuk peningkatan kualitas pelayanan, Rp 22,4 triliun untuk peningkatan kapasitas, serta Rp 8 triliun untuk tata kelola dan regulasi atau dukungan manajemen.

(Baca: Ditarget Jokowi, Jonan akan Teken Proyek Kemenhub Rp 14 Triliun

Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan Julius Adravida Barata menjelaskan, Jawa Barat memperoleh alokasi anggaran terbesar tahun ini yaitu Rp 3 triliun. Padahal, mayoritas provinsi di Pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara mendapat anggaran di atas Rp 1 triliun.

Sembilan provinsi di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara mendapatkan total anggaran Rp 14,9 triliun. Sedangkan program sektor transportasinya antara lain pembangunan gardu listrik 2x4.000 KW di Jakarta Kota (tahun jamak 2015-2016), pengadaan pesawat latih di Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia Curug, dan pembangunan jalur ganda kereta api (pemasangan rel) antara Maja-Rangkasbitung. Selain itu, pembangunan Bandara Kertajati, pembangunan terminal baru di Bandara Sultan M. Kaharuddin serta pembangunan fasilitas Pelabuhan Labuan Bajo.

Adapun 10 provinsi di Sumatera menerima anggaran senilai total Rp 7,4 triliun. Dananya dialokasikan untuk pengadaan dan pemasangan perlengkapan jalan, operasi bus perintis, subsidi angkutan udara perintis,pembangunan Balai Diklat Pelayaran Pariaman, pembangunan badan jalan kereta api Muarakalaban-Muaro, serta pemasangan dan pengadaan pelampung suar.

(Baca: Kementerian Perhubungan Tolak Hak Ekslusif Kontraktor Kereta Cepat)

Halaman:
Reporter: Maria Yuniar Ardhiati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...