Peluncuran Dexlite Diharapkan Dapat Kurangi Subsidi Solar
Dalam beberapa hari ke depan PT Pertamina (Persero) akan meluncurkan solar jenis baru bernama Dexlite. Dengan peluncuran Dexlite diharapkan dapat mengurangi subsidi Solar.
Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan jadwal peluncuran Dexlite akan dilakukan pada Jumat, 15 April 2016. Adanya solar jenis baru ini membuat pilihan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dikonsumsi masyarakat semakin banyak. Apalagi kualitas dari Dexlite ini diklaim lebih baik dibandingkan Solar bersubsidi. (Baca: Terkendala Merek Dagang, Solarlite Berubah Jadi DEXlite)
Dengan kualitas yang lebih baik itu, Dwi berharap masyarakat bisa beralih dari mengkonsumsi Solar bersubsidi ke Dexlite. “Dengan begitu harapannya beban pemerintah akan subsidi bisa berkurang,” ujarnya saat ditemui usai acara HUT Kementerian BUMN ke-18, di Grand Ballroom Pertamina, Jakarta, Rabu (13/4).
Menurut Dwi, subsidi Solar memang perlu untuk dialihkan. Subsidi solar sekitar Rp 16 triliun lebih baik digunakan untuk sektor produktif seperti infrastruktur. Usulan lainnya, subsidi ini bisa diberikan secara langsung kepada masyarakat yang membutuhkan. Namun, keputusan tersebut harus dibahas terlebih dulu dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Adanya produk Dexlite ini kata Dwi juga tidak serta merta membuat Pertamina mengurangi pasokan Solar subsidi. Semua itu akan tergantung dari minat masyarakat terhadap Dexlite. Jika memang minat masyarakat terhadap Solar subsidi menurun setelah ada Dexlite, maka pasokan Solar subsidi akan berkurang.
Sampai saat ini, Dwi masih merahasiakan harga jual untuk produk barunya tersebut. Dia hanya mengatakan nantinya harga jual Dexlite akan lebih mahal dari solar bersubsidi, tapi masih berada dibawah harga Pertamina Dex. Kabar yang beredar, Dexlite akan dibandrol dengan harga sekitar Rp 6.750 per liter. (Baca: Tanpa Acuan, Solarlite Berpotensi Munculkan Pemburu Rente)
Vice President Fuel Retail Marketing Pertamina Afandi sebelumnya pernah mengatakan pada awal peluncurannya, Dexlite hanya dijual pada beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Volume yang disiapkan saat peluncuran sebanyak 1.500 kiloliter. Sedangkan target penjualan sampai akhir tahun ini sebesar 30 ribu kiloliter. “Kalau sudah bagus pasarnya, nanti bisa ditambah (volume penjualannya),” ujarnya.
Produk baru ini nantinya memiliki bilangan cetane 51. Cetane merupakan ukuran tingkat kepekaan solar terhadap pembakaran. Bilangan Cetane Dexlite ini lebih tinggi dibandingkan solar bersubsidi yang hanya 46 sampai 48. Meski demikian, angkanya masih lebih rendah dari bilangan cetane Pertamina Dex sebesar 53. (Baca: Pertamina Siap Pasarkan 30 Ribu Kiloliter Solar Jenis Baru)
Selain itu, Dexlite memiliki kandungan sulfur maksimal 1.200 ppm (part per million). Menurut Affandi, kendaraan yang bisa menggunakan bahan bakar ini adalah mobil mesin diesel common rail tipe lama. “Seperti Pajero, Fortuner dan lain-lain,” kata Afandi.