Kementerian Energi Permudah Izin untuk Dongkrak Cadangan Migas
Sampai hari ini, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral sudah memotong 60 persen izin di industri minyak dan gas. Namun pemangkasan izin tersebut belum berpengaruh besar terhadap peningkatan cadangan migas saat ini.
Menteri Energi Sudirman Said mengatakan masalah izin memang bukan hal yang mudah. Institusinya bersama Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas (SKK Migas) terus mengupayakan solusi masalah ini. “Kami akan dorong terus manajemen di SKK Migas lebih terbuka, lebih predictable dan transparan,” kata Sudirman dalam Konvensi Asosiasi Industri Minyak dan Gas Bumi (IPA) ke-40 di Jakarta, Rabu 25 Mei 2016.
Menurut dia, industri migas merupakan sektor strategis dalam penerimaan negara. Juga sebagai penggerak perekonomian. Karenanya, meski belum sempurna benar peraturan di industri ini, terutama di sisi hulu, pemerintah akan mendorong SKK Migas membenahinya. “Kami akan teruskan beri kepastian terhadap keputusan yang diambil,” ujarnya. (Baca: Menteri Darmin Nasution Bersiap Bereskan Sektor Migas).
Dengan langkah ini, dia berharap produksi migas akan kembali menanjak. Apalagi sejumlah cadangan baru minyak dan gas diduga bertambah signifikan hingga 5,2 miliar barel setara minyak. (Baca: Potensi Tambahan Cadangan Migas 5,2 Miliar Barel).
Beberapa waktu lalu, Komite Eksplorasi Nasional mengidentifikasi adanya potensi penambahan cadangan migas nasional sebesar 5,2 miliar barel setara minyak. Rinciannya terdiri dari 2,7 miliar barel minyak dan 14 triliun kaki kubik gas.
Potensi cadangan ini dinilai bisa meningkat hingga 21,8 miliar barel. Sudirman Said mengatakanuntuk meningkatkan cadangan migas dalam negeri butuh kajian yang mendalam. Salah satu usahanya adalah menata regulasi perizinan migas di Indonesia.
Sebelumnya, Ketua Komite Eksplorasi Nasional Andang Bachtiar mengatakan cadangan tersebut, 5,2 miliar barel, berasal dari 108 struktur sumur yang sudah dibor dan sudah diuji memiliki kandungan migas. Namun temuan ini belum ditingkatkan statusnya menjadi cadangan nasional. (Baca: Pertamina Targetkan Penemuan Cadangan Migas 90 Juta Barel Tahun Ini).
Sementara sebesar 16,6 miliar barel berasal dari 120 struktur sumur yang merupakan target eksplorasi dari kontraktor kontrak kerja sama. Sumur ini sudah dibor tapi belum sempurna dan masih membutuhkan pengeboran lebih lanjut. Namun, KKKS tidak menganggap sumur-sumur ini sebagai prioritas untuk dieksplorasi tahun lalu