Kontrak Kilang Tuban Diteken, Pertamina: 6 Alasan Pilih Rosneft

Miftah Ardhian
27 Mei 2016, 11:50
Pertamina - Rosneft
Katadata
Penandatanganan kerja sama PT Pertamina dan Rosneft dalam pembangunan proyek Kilang Tuban

PT Pertamina dan Open Joint-Stock Company (OJSC) Rosneft Oil Company akhirnya menandatangani frame work agreement pembangunan Grass Root Refinery Tuban. Kedua perusahaan membentuk perusahaan patungan untuk membangun unit pengolahan minyak atau kilang di Tuban, Jawa Timur yang ditargetkan berproduksi pada 2021.

Kebutuhan akan kilang memang telah mendesak. Direktur Utama Pertamina Dwi Sutjipto mengatakan sudah 26 tahun Indonesia tidak membangun kilang baru. Dua kilang terakhir -Kasim di Sorong, Papua Barat dan Balongan di Indramayu- dibangun pada 1997 dan 1994. (Baca: Jokowi Restui Rosneft Jadi Mitra Pertamina di Kilang Tuban).

Dengan selesainya Residual Fuel Catalytic Cracking (RFCC) Kilang Cilacap pada 2015, kapasitas kilang Indonesia mencapai satu juta barel per hari. Tapi secara efektif baru 850 ribu barel per hari. Di sinilah pentingnya kilang baru. Sebab, konsumsi bensin saat ini 1,6 juta barel per hari. Artinya, Pertamina mesti impor separuh dari kebutuhan tersebut.

Karena itu, kerja sama Pertamina dan Rosneft diharapkan menutupi kebutuhan dalam negeri sehingga dapat menekan impor berbagai produk yang dihasilkan dari minyak mentah. Masa feasibility study (FS) pembangunan Kilang Tuban ditargetkan selesai pada 2017.  (Baca: Investor Asal Arab dan Rusia Berebut Garap Proyek Kilang Tuban).

Dalam perusahaan patungan ini, Pertamina akan memegang saham mayoritas, paling sedikit memiliki 55 persen saham. Sementara itu, total investasinya sebesar US$ 13 miliar. Namun, angka tersebut belum dapat dipastikan karena Pertamina dan Rosneft masih melakukan perhitungan lebih spesifik.

Menurut Dwi, ada enam pertimbangan terpilihnya Rosneft menjadi mitra kerja Pertamina. Pertama, kemampuan untuk menyuplai minyak mentah atau crude. Dalam hal ini, Rosneft memiliki sumber crude yang sangat besar. Kedua, aspek finansial di mana keuangan harus kuat untuk menjamin investasi.

Ketiga, Rosneft berpengalaman dalam mengoperasikan kilang. Lalu, perusahaan asal Rusia itu pun memilki sejarah panjang dalam berinvestasi di luar negeri. Kelima, Rosneft menguasai teknologi kilang. Terakhir, strategi Rosneft sejalan dengan Pertamina. (Baca: Pembebasan Lahan Kilang Tuban Sudah 78 Persen).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...