Pinjaman Cina Diteken, Proyek Tol Cisumdawu dan Mando Berjalan
Pembangunan tol Cileunyi - Sumedang - Dawuan (Cisumdawu) dan tol Manado – Bitung akhirnya berjalan kembali setelah terhambat beberapa waktu lalu. Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumaha Rakyat Hediyanto W. Husaini menyatakan pencairan pinjaman dua proyek tersebut telah diteken.
Pekan lalu, penandatanganan dilakukan antara The EximBank of China sebagai kreditur dan Kementerian Keuangan sebagai perwakilan pemerintah. “Tinggal pembayaran dan kerja,” kata Hediyanto usai rapat dengan Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat, di gedung DPR, Jakarta, Selasa, 21 Juni 2016. (Baca: Kendala Teknis dan Pinjaman Lambat Ganjal Dua Proyek Tol).
Menurutnya, masalah tol Manado – Bitung terkait nama kontraktor berakhir seiring disahkannya nama perusahaan yakni Sino Road and Bridge Group dari Hebei Road and Bridge Group Co. Ltd. Adapaun hambatan di ruas tol Cisumdawu yakni menyangkut desain terowongan. Saat ini, metode pengeboran terowongan telah disetujui oleh Kementerian Pekerjaan Umum.
Agar menciptakan kepastian, pemerintah menjanjikan klausul kontrak terkait metode ini dijamin agar pekerjaan proyek tidak kembali terganggu. “Untuk terowongan memang memerlukan special treatment,” ujarnya. (Baca: Pembebasan Lahan Tol Manado-Bitung Ditargetkan Selesai Desember).
Dengan ditekennya pencairan pinjaman maka Kementerian akan segera mengakselerasi proses konstruksi kedua tol itu. Selama beberapa bulan lalu pembangunan tol Manado - Bitung dan Cisumdawu ini banyak terhambat hal-hal nonteknis. Karena itu, kata Hediayanto, pembangunan berjalan tapi tidak bisa cepat.
Dalam proyek ini, total pinjaman yang akan dikucurkan untuk dua tol yang tadi menacapai 90 persen dari nilai kontrak. Adapun biaya pembangunan tol Manado - Bitung sebesar Rp 1,12 triliun dan Cisumdawu Rp 3,16 triliun. Sedangkan untuk dua tol lainnya yang juga menggunakan pinjaman Cina, yakni Solo – Kertosono dan Balikpapan – Samarinda, relatif tidak bermasalah karena perjanjian penandatanganannya telah dilakukan.
Proyek tol Cisumdawu dibagi enam seksi dengan total panjang 60 kilometer. Ruas eksi satu adalah Cileunyi – Rancakalong (12 kilometer), seksi dua Rancakalong – Sumedang (17,35 kilometer), dan seksi tiga Sumedang – Cimalaka (3,75 kilometer). (Lihat pula: Cina Diminta Segera Bangun Jalan Tol Pertama di Kalimantan).
Untuk seksi empat Cimalaka – Legok sejauh 7,2 kilometer, seksi lima Legok – Ujung Jaya (15,9 kilometer), dan seksi enam Ujung Jaya – Dawuan (4 kilometer). Seksi satu dan dua dikerjakan oleh pemerintah, sedangkan empat seksi lainnya ditawarkan kepada investor swasta. Adapun tol Manado – Bitung terdiri dari dua seksi dengan panjang 39 kilometer. Seksi satu memiliki total lajur 14,9 kilometer, sedangkan seksi dua sepanjang 25 kilometer.