Pertamina Incar Cadangan Minyak 3 Miliar Barel di Iran
PT Pertamina (Persero) berecana mengakuisisi empat blok minyak dan gas bumi (migas) di Iran. Potensi cadangan minyak di negara tersebut mencapai lebih tiga miliar barel.
Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam mengatakan, tengah memprioritaskan evaluasi dua dari empat blok migas di negara Iran. "Perkiraan kami, dari dua lapangan tersebut cadangan minyak di tempatnya lebih besar dari tiga miliar barel," kata dia kepada Katadata, Senin (11/6). (Baca: Pertamina Akan Kuasai 4 Blok di Iran Setelah Lebaran)
Untuk bisa mengelola blok tersebut, Pertamina masih menunggu penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) atau nota kesepahaman antara Direktur Utama Pertamina dan Chief Executive Officer (CEO) National Iranian Oil Company (NIOC). Rencananya, hajatan tersebut dapat dilangsungkan pertengahan bulan ini.
Usai melakukan MoU, Pertamina akan melakukan evaluasi teknis, ekonomis, dan komersial terhadap blok tersebut. Hasil evaluasi nantinya digunakan sebagai pertimbangan dalam menyusun proposal pengembangan blok. “Tentu di dalamnya akan termasuk kegiatan-kegiatan apa yang akan kami lakukan serta biaya investasinya, " ujar dia.
Di tempat terpisah, Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan, pihaknya menyiapkan dana sekitar US$ 1,5 miliar setiap tahun untuk investasi hulu migas di luar negeri. "Kami lagi evaluasi yang Iran. Soalnya potensi di Iran besar," katanya di Gedung Kementerian BUMN di Jakarta, Senin, (11/7).
Selain Iran, Pertamina memang mengincar beberapa blok migas di luar negeri, seperti di Rusia dan Aljazair. Untuk mengelola blok di Rusia, Pertamina bisa bekerjasama dengan Rosneft. Ini sebagai tindak lanjut dari perjanjian kerjasama bisnis proyek kilang minyak di Tuban. (Baca: Pertamina Incar Blok Migas di Rusia)
Jika Pertamina berhasil mendapatkan blok migas di Rusia, maka akan menambah portofolio perusahaan pelat merah tersebut di luar negeri. Saat ini Pertamina sudah memiliki blok di Afrika Utara, Timur Tengah, dan kawasan Asia Pasifik. Dari hasil pengelolaan blok migas di luar negeri, Pertamina berhasil mengantongi total produksi migas 114 ribu barel setara minyak per hari atau 5,5 persen dari produksi minyak nasional.
Tapi, Pertamina akan selektif dalam memilih blok migas yang akan dikelolanya di luar negeri. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini tidak akan mengambil blok yang produksinya di bawah 30 ribu barel per hari (bph). Tujuannya agar bisa memenuhi kebutuhan di dalam negeri.
Selain luar negeri, Pertamina tengah mengincar blok dalam negeri yang masa kontraknya bakal berakhir. Setelah berhasil mengambil alih Blok Mahakam, saat ini Pertamina menyiapkan proposal untuk dapat mengelola Blok Sanga-Sanga. (Baca: Pertamina Akan Bor 50 Sumur Sisipan di Blok Sanga-Sanga)
Pertamina juga mengincar Blok East Kalimantan yang saat ini dioperatori oleh Chevron Indonesia Company. Saat ini Pertamina melakukan proses data room atau evaluasi data yang ada di blok blok migas yang akan berakhir masa kontraknya pada 2018 tersebut.