Menteri Dilarang Bepergian, Reshuffle Kemungkinan Pekan Ini

Yura Syahrul
Oleh Yura Syahrul - Ameidyo Daud Nasution
25 Juli 2016, 16:44
Kabinet Kerja
Arief Kamaludin | Katadata

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta seluruh menteri agar tidak meninggalkan Kota Jakarta sepanjang pekan ini. Perintah tersebut kembali memperkuat sinyal rencana perombakan (reshuffle) kabinet jilid II dalam waktu dekat ini. Kemungkinan, reshuffle akan dilakukan pada Kamis (28/7) pekan ini.

Menteri Sekretaris Negara Pratikno telah mengirimkan memo tertulis kepada para menteri Kabinet Kerja. Isinya, berdasarkan arahan Presiden, para menteri diminta tidak meninggalkan Jakarta selama pekan ini. Yaitu, sejak Senin ini (25/7) hingga Jumat nanti (29/7).

Advertisement

Alasannya, Presiden akan menyelenggarakan Sidang Paripurna Kabinet. “Jadi diwajibkan untuk hadir semua (menteri),” tulis Pratikno dalam memo tersebut, yang salinannya beredar di kalangan para wartawan sejak Minggu (24/7) malam.

Pratikno membenarkan kabar bahwa para menteri tidak boleh ke luar kota selama pekan ini karena akan ada Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta. Namun, dia menekankan tidak ada yang istimewa dari permintaan tersebut.

"Seperti biasa Pak Presiden mengharapkan semua menteri untuk hadir. Semua menteri diajak bicara ngobrol dengan Pak Presiden, apa target dan apa masalahnya. Itu saja," kata Pratikno, Senin (25/7), seperti dikutip dari situs detik.com.

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani juga menilai permintaan Presiden agar para menteri tidak meninggalkan Jakarta untuk menghadiri sidang kabinet paripurna adalah hal yang biasa. “Bukan hanya kali ini saja. Sudah berapa kali dilakukan akan dilakukan sidang kabinet paripurna dan diminta semua menteri hadir dan itu biasa saja,” katanya di Gedung Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Jakarta.

Namun, dia menolak menanggapi kemungkinan permintaan Presiden terkait dengan rencana perombakan kabinet dalam pekan ini. “Kalau itu tanya Presiden,” katanya. Yang jelas, lanjut petinggi PDI Perjuangan ini, perombakan kabinet itu merupakan hak prerogratif Presiden.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Katadata, Presiden memang berencana merombak kabinetnya pada pekan ini. “Tanggal 28 Juli (Kamis),” katanya.

Untuk mematangkan rencana tersebut, Presiden akan memanggil para menteri yang terkena reshuffle maupun kandidat pengganti menteri dalam 2-3 hari ke depan.

(Baca: Bisik-Bisik Reshuffle Kabinet Menyertai Pelantikan Kapolri Baru)

Kabar perombakan kabinet sebenarnya sudah santer berhembus sejak dua pekan terakhir. Kabar itu diperkuat oleh pertemuan Presiden dengan beberapa petinggi partai politik pendukung pemerintah dan pemanggilan sejumlah menteri di luar agenda resmi Presiden.

Pada Selasa (12/7) dua pekan lalu, Ketua Partai Nasdem Surya Paloh diketahui datang ke Istana menemui Jokowi. Selain itu, Presiden juga sempat memanggil Menteri Pertanian Amran Sulaiman. Tapi Amran mengaku, pertemuan itu membahas mengenai kondisi pangan dan daging.

(Baca: Jelang Reshuffle, Jokowi Siapkan Opsi Tim Ekonomi Kabinet)

Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution juga dua kali bertandang ke Istana pada 12-13 Juli lalu. Tapi Darmin, menyebut pertemuan itu membahas upaya pencegahan kebakaran hutan, masalah pangan, dan kebijakan pengampunan pajak (tax amnesty).

Halaman:
Reporter: Ameidyo Daud Nasution
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement