Reshuffle Besok, Jokowi Rombak Setidaknya Delapan Pos di Kabinet
Jika tak ada perubahan yang luar bisa, Presiden Joko Widodo kemungkinan besar akan mengumumkan perombakan (reshuffle) Kabinet Kerja jilid II pada Rabu (27/7) besok. Perombakan itu setidaknya menyasar delapan pos menteri di kabinet: ada yang terpental dari kabinet dan ada yang cuma digeser ke pos menteri lain.
“Semakin kuat kemungkinan Presiden mengumumkan reshuffle besok (Rabu),” kata sumber Katadata di pemerintahan, Selasa malam (26/7).
Tanda-tanda perombakan kabinet akan diumumkan dalam 24 jam ke depan mulai terlihat setelah Wakil Presiden Jusuf Kalla mendatangi Istana Negara, Jakarta, Selasa sore. Kalla langsung menemui Jokowi setelah tiba dari luar kota.
Pada malam harinya, sejumlah menteri terlihat mendatangi Istana. Ada Menteri PAN-RB Yuddy Crisnandi, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional / Kepala Bappenas Sofyan Djalil, dan Menteri Perdagangan Thomas Lembong.
(Baca: Menteri Dilarang Bepergian, Reshuffle Kemungkinan Pekan Ini)
Selain itu, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Panjaitan juga mendatangi Istana. Ada pula Menteri Perindustrian Saleh Husin, yang bergegas meninggalkan acara halal bi halal dengan Gaikindo untuk menuju Istana Negara. “Masing-masing menteri umumnya dipanggil Presiden selama 10 menit,” kata sumber Katadata.
Menurut sumber lain Katadata, tidak semua menteri yang dipanggil ke Istana tersebut pada malam ini bakal didepak dari kabinet.
Sebagian menteri itu ada yang digeser ke pos menteri lainnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Katadata hingga pukul 22.00 WIB, Selasa malam ini, setidaknya ada empat menteri yang didepak dari kabinet. Yaitu Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, Menteri PAN-RB Yuddy Crisnandi, Menteri ESDM Sudirman Said, dan Menteri Perindustrian Saleh Husin.
Sementara itu, ada empat menteri yang digeser untuk menempati pos lainnya. Yaitu Menteri PPN/Kepala Bappenas Sofyan Djalil, Menteri Perdagangan Thomas Lembong, Menko Polhukam Luhut Panjaitan dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli.
Berdasarkan informasi, kemungkinan besar Rizal akan menempati pos baru sebagai Menteri Perdagangan. Sedangkan posisi yang ditinggalkan Rizal kemungkinan akan diisi oleh politisi senior Golkar, Siswono Yudo Husodo. (Baca: Reshuffle Mendekat, Siswono Kandidat Kuat Wakil Golkar di Kabinet)
Namun, opsi lain yg sempat berkembang mengenai nasib Rizal, Luhut menginginkan sekondannya itu bergeser ke pos Menteri PPN / Kepala Bappenas. Adapun posisi baru yang akan ditempati Luhut bisa menjabat Menteri Perdagangan atau Menteri Perindustrian yang memang pernah dijabatnya dulu di bawah pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid.
Opsi lainnya adalah posisi Menteri Perindustrian yang ditinggalkan oleh Saleh bakal diisi oleh kader Golkar. Kabar yang berkembang, petinggi Golkar Airlangga Hartarto akan menempati posisi itu. “Golkar akan dapat dua kursi di kabinet,” kata sumber tersebut.
Selain Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN) juga akan mendapat kursi di kabinet dalam reshuffle jilid II ini. Namun, belum diketahui pasti kursi menteri yang akan diduduki oleh partai berlambang matahari ini.
(Baca: Bisik-Bisik Reshuffle Kabinet Menyertai Pelantikan Kapolri Baru)
Di luar itu, ada kemungkinan Menteri Koperasi dan UKM A.A.G.N. Puspayoga juga terpental dari kabinet. Sebab, pada Kamis (21/7) pekan lalu, dia dipanggil oleh Presiden ke Istana. Puspayoga mengakui bahwa pemanggilan itu terkait evaluasi kinerjanya. "Evaluasi bagaimana kementerian sekarang, Kementerian Koperasi dan UKM sebagai penyalur KUR, peningakatan kualitas koperasi," katanya.
Sedangkan posisi Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution dan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro dikabarkan tidak berubah. Padahal, sebelumnya muncul opsi rangkap jabatan Menteri Keuangan dan Menko Perekonomian oleh Darmin, sedangkan Bambang digeser ke pos Menteri PPN/ Kepala Bappenas. (Baca: Jelang Reshuffle, Jokowi Siapkan Opsi Tim Ekonomi Kabinet)
Selain itu, berdasarkan informasi yang diperoleh Katadata, posisi Menteri BUMN Rini Soemarno tetap aman di kabinet. Padahal, sebelumnya sempat santer beredar kabar bahwa PDI Perjuangan, partai pengusung utama Presiden Jokowi, menginginkan Rini didepak dari kabinet.