Pangkas Waktu Bongkar Muat, Pemerintah Sidak 4 Pelabuhan

Safrezi Fitra
5 Oktober 2016, 11:54
Tanjung Priok
Arief Kamaludin|KATADATA
Pelabuhan Tanjung Priok

Pemerintah cukup serius mengupayakan penurunan waktu tunggu bongkar muat barang di pelabuhan (dwelling time). Beberapa kementerian mengirimkan tim untuk melihat langsung kondisi empat pelabuhan utama yang menjadi target penurunan dwelling time, yakni Tanjung Priok, Belawan, Tanjung Perak, dan Makasar.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan dalam waktu dekat pihaknya akan mengunjungi Pelabuhan Tanjung Perak, Jawa Timur. Dia akan melihat langsung berapa lama proses dwelling time di pelabuhan tersebut.

Dia mendapat laporan bahwa saat ini proses dwelling time di Pelabuhan Tanjung Perak sudah turun menjadi empat hari. Bulan lalu, laporan yang masuk ke Presiden Joko Widodo menyatakan dwelling time di pelabuhan tersebut mencapai enam hari. (Baca: Jokowi Minta Waktu Bongkar Muat di Pelabuhan Turun Lagi Jadi 2 Hari)

Meski demikian, Budi belum puas dengan laporan ini. Dia tetap akan datang langsung ke Jawa Timur untuk memastikan dan akan mendorong pemangkasan waktu hingga mencapi 3,5 hari. “Rencananya saya kemarin ke Surabaya, cuma belum jadi,” ujarnya saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Selasa (4/10).

Tidak hanya di Tanjung Perak, Budi juga akan meninjau langsung kondisi pelabuhan utama lainnya. Khususnya Pelabuhan Makasar di Sulawesi Selatan. Dia mengaku belum menerima laporan dari pelabuhan tersebut.

Akhir pekan lalu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan telah menurunkan tim untuk meninjau langsung Pelabuhan Belawan. Kondisi pelabuhan peti kemas di Sumatera Utara ini cukup buruk. (Baca: Menko Maritim: Antrean Kontainer di Pelabuhan Belawan Masih Panjang)

Dia mendapat laporan dari tim ini bahwa ada antrean kendaraan kontainer yang sangat pajang. Namun, dia tidak menyebutkan berapa lama proses dwelling time yang terjadi di pelabuhan tersebut. Dia hanya mengatakan perlu pembenahan infrastruktur yang cukup besar di Belawan.  

Luhut menyatakan akan meminta PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) untuk segera membangun dry port atau pelabuhan darat untuk mencegah penumpukan kontainer yang turun dari kapal. Kemudian membangun double container crane agar pemindahan kontainer bisa lebih cepat.

Menurut Luhut pembangunan infrasruktur penunjang pelabuhan ini tidak hanya ditujukan untuk pelabuhan Belawan. Namun, semua pelabuhan internasional, khususnya empat pelabuhan yang menjadi sasaran penurunan dwelling time

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...