Dua Bekas Pejabat ESDM Masa Sudirman Said Pimpin MRT Jakarta
Pembubaran lembaga adhoc atau unit kerja di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) oleh Pelaksana tugas Menteri ESDM Luhut Binsar Pandjaitan pada September lalu, mendorong para punggawanya mencari pelabuhan baru kariernya. Setidaknya dua mantan pejabat unit adhoc yang dibentuk pada masa Sudirman Said itu, kini memangku jabatan baru di sektor non-energi.
William P. Sabandar, mantan Ketua Satuan Tugas Percepatan Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan (P2EBT) di Kementerian ESDM, kini memangku jabatan Direktur Utama PT MRT Jakarta. Ia menggantikan posisi Dono Boestami untuk memimpin perusahaan pembangun dan pengelola proyek kereta massal di Jakarta tersebut.
Sementara itu, Agung Wicaksono yang sebelumnya bertugas di Unit Percepatan Pembangunan Pengendalian Kelistrikan Nasional, sekarang menjabat Direktur Operasi dan Pemeliharaan MRT Jakarta. Ia menggantikan posisi Mohamad Nasyir. (Baca: Unit Adhoc Kementerian ESDM Bentukan Sudirman Segera Bubar)
Keputusan perombakan manajemen MRT Jakarta itu tertuang dalam Keputusan Sirkuler Para Pemegang Saham PT MRT Jakarta tanggal 14 Oktober lalu. "Perombakan ini merupakan bagian dari penyegaran manajemen di perusahaan,” seperti dikutip dari siaran pers MRT Jakarta, Selasa (18/10).
Serah terima jabatan direksi baru ini berlangsung di kantor MRT Jakarta. Acara dihadiri oleh Kepala Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah dan Penanaman Modal (BPBUMD & PM) Provinsi DKI Jakarta, PD Pasar Jaya, jajaran komisaris, direksi serta kepala divisi dan departemen PT MRT Jakarta.
(Baca: Bubarkan Unit Kerja Buatan Sudirman, Luhut: Harus Sesuai Struktur)
Dewan Direksi MRT Jakarta:
- Direktur Utama : Bapak William P Sabandar
- Direktur Konstruksi : Ibu Silvia Halim
- Direktur Operasi dan Pemeliharaan : Bapak Agung Wicaksono
- Direktur Keuangan dan Administrasi : Bapak Tuhiyat
Dewan Komisaris MRT Jakarta:
- Komisaris Utama : Bapak Erry Riyana Hardjapamekas
- Komisaris : Bapak Yusmada Faizal
- Komisaris : Bapak Rukijo
- Komisaris : Bapak Prasetyo Boeditjahjono