Jonan Minta Inpex Percepat Rencana Pengembang Blok Masela
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan meminta Inpex untuk segera menyelesaikan proposal rencana pengembangan (plan of development/PoD) Lapangan Abadi Blok Masela. Dia mengaku hal ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepadanya.
Jonan mengatakan Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar sudah bertemu dengan Inpex untuk membahas proyek gas Masela. Dalam pertemuan tersebut, pihak Inpex menyatakan masih harus mempersiapkan dan menyusun PoD tersebut. Ada kemungkinan PoD ini baru akan selesai empat tahun lagi.
(Baca: Inpex Diminta Ikut Garap Industri Hilir Proyek Masela)
"Kemarin saya minta dengan Pak Wamen (Arcandra) supaya diperpendek, jangan empat tahun, sudahlah bikin saja dua atau tiga tahun. Sependek mungkin, kalau bisa setahun ya setahun, dua tahun ya dua tahun," kata Jonan usai bertemu empat mata dengan Jokowi di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (20/10).
Hal ini, kata Jonan, sesuai dengan yang diinginkan Presiden Jokowi. Selain itu Jokowi juga berpesan proyek ini harus memberikan manfaat sebesar-besarnya untuk masyarakat setempat. Jangan dibangun seperti benteng, sehingga masyarakat hanya bisa melihat dan tidak merasakan manfaatnya.
Misalnya investor Blok Masela membangun kompleks perumahan untuk pekerja di Blok Masela, minimal 20 kilometer dari pusat operasinya. Sehingga harus membangun infrastruktur, seperti jalan, rumah sakit, dan lain-lain, yang juga bisa dinikmati oleh masyarakat setempat. Kemudian pekerjanya diutamakan dari daerah setempat.
(Baca: Menteri Jonan Libatkan Masyarakat Kembangkan Blok Masela)
Terkait dengan PoD Masela, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan melaporkan kepada Jokowi bahwa dalam dua bulan terakhir, pembahasannya sudah cukup maju dan membanggakan.
"Ada pertemuan dua sampai tiga kali seminggu yang dilakukan oleh Kementerian ESDM, SKK Migas, maupun Inpex dan Shell (kontraktor Blik Masela),” ujarnya.
Dalam pertemuan ini, banyak hal yang sudah dibicarakan, termasuk semua permintaan Inpex kepada pemerintah. Beberapa hal yang dibahas terkait tambahan perpanjangan masa kontrak hingga 10 tahun dan pengembalian biaya studi pengembangan dengan skema laut sebelumnya yang sudah ditolak pemerintah. Nilai studi ini mencapai US$ 1,2 miliar.
Semua pembahasan ini, kata luhut, berlajan dengan baik dan responsnya sangat positif dari pemerintah maupun kontraktor. Hingga tadi malam pun, dia mendapat laporan dari tim Kementerian ESDM yang terlibat, bahwa komunikasi yang dilakukan selama ini berjalan dengan baik.
Meski begitu, dia belum bisa memastikan kapan PoD-nya akan rampung. Luhut hanya bisa berharap konstruksi proyek ini bisa dilakukan pada 2019. (Baca: Luhut Sebut Perkembangan Pembahasan Blok Masela Membanggakan)