BKPM Pantau Investor Belum Terganggu Dampak Demonstrasi
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Trikasih Lembong mengatakan demonstrasi yang kerap terjadi saat ini tidak melambangkan ketidakstabilan politik yang mengganggu investasi. Investor belum menunjukkan kekhawatiran mengenai adanya demonstrasi.
Dia mengaku hal ini telah disampaikan langsung oleh para investor, saat bertemu dengannya pekan ini. Menurutnya investor telah memahami bahwa demonstrasi merupakan hal yang wajar dan tidak akan berlangsung lama. Oleh karena itu, tidak akan sampai membuat investor membatalkan rencana investasinya di dalam negeri.
“Saya tadinya khawatir, tapi ternyata sejauh ini belum berdampak negatif,” kata Lembong di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (1/12). (Baca: Pengusaha Khawatir Razia Buruh pada Aksi 2 Desember)
Lembong menyebut investor terutama dari mancanegara masih melihat Presiden Joko Widodo (Jokowi) merupakan sosok pluralis serta pro investasi, sehingga dukungan internasional sangat besar. Selain itu kondisi politik dalam negeri masih dapat dikatakan aman bagi pemerintahan. Partai-partai yang menguasai DPR dan perwakilan daerah, sekitar 70 persen mendukung pemerintah.
Demonstrasi tidak hanya terjadi di Indonesia. Banyak demostrasi yang terjadi di negara lain yang mengancam stabilitas politik di negaranya. Menurut Lembong, dampak demonstrasi yang terjadi di Indonesia saat ini belum sebesar peristiwa yang terjadi di belahan dunia lain.
“Saya pikir kita telah berhasil melewati Brexit serta terpilihnya Trump,” katanya. (Baca: Darmin: Unjuk Rasa Sehari Tak Akan Ganggu Ekonomi)
Sebelumnya Presiden Jokowi meminta agar persoalan politik saat ini tidak sampai menggoyahkan perekonomian Indonesia. Ini diungkapkannya saat berpidato dalam pembukaan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Jakarta, kemarin,
Jokowi mengajak pelaku usaha agar tetap fokus menjaga momentum perekonomian. Dengan begitu, upaya meningkatkan perekonomian tidak terganggu oleh menghangatnya tensi politik menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada), khususnya Pilkada DKI Jakarta pada awal tahun depan.
"Jadi jangan sampai karena masalah politik, ekonomi malah jadi goyang," katanya. (Baca: Jokowi: Urusan Politik Jangan Sampai Goyahkan Ekonomi)