Iran Tunggu Proposal Kerja sama Ladang Minyak dari Pertamina
PT Pertamina (Persero) mendapat lampu hijau dari pemerintah Iran untuk mengelola lapangan minyak di negaranya. Namun, pemerintah Iran meminta Pertamina segera mengirimkan proposal kerja sama yang menarik.
Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan saat ini masih menyelesaikan evaluasi data terkait blok migas itu. Adapun dua lapangan yang menjadi incaran Pertamina adalah Blok Ab-Teymour dan Mansouri. (Baca: Pertamina Akan Dapat Blok Migas yang Masa Kontrak Kedua Habis)
Dwi menargetkan proposal tersebut dapat selesai dengan cepat dan paling lambat akan diserahkan awal tahun 2017. “Ini disambut baik Presiden Iran supaya kami segera sampaikan proposal paling lambat Februari 2017," kata dia di Jakarta, Senin (19/12).
Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam mengatakan pihaknyasudah mulai melakukan evaluasi terhadap dua lapangan tersebut sejak Agustus lalu. Bahkan Pertamina dan National Iranian Oil Company (NIOC) sudah menandatangani nota kesepahaman untuk melakukan studi awal. (Baca: Iran Komitmen Bangun Kilang, Bendungan, dan Pembangkit 5 GW)
Produksi Minyak Mentah Tahunan PT Pertamina 2009-2015
Menurut Syamsu, lapangan minyak ini juga sesuai dengan kriteria Pertamina. Kedua lapangan ini termasuk lapangan minyak raksasa karena memiliki cadangan lebih dari 5 miliar barel.
Selain Pertamina, blok ini juga menjadi incaran beberapa perusahaan migas lainnya. Makanya Iran meminta agar Pertamina memberikan tawaran yang menarik. "Mereka minta, kami harus bisa menunjukkan kemampuan teknikal dan finansial yang menarik," kata Syamsu. (Baca: Pertamina Tambah Investasi 2017 Jadi Rp 80 Triliun)
Pertamina sebenarnya memiliki peluang besar untuk menjadi operator di lapangan tersebut. Namun secara regulasi, tidak bisa mengelola lapangan minyak raksasa itu 100 persen. Pertamina harus mengajak mitra lokal untuk mengelola lapangan.