Uji Coba Minyak Iran di Kilang Cilacap Terhambat Proses Negosiasi

Anggita Rezki Amelia
20 Desember 2016, 12:40
kilang cilacap
Katadata

Uji coba pengolahan minyak asal Iran di Kilang Cilacap, Jawa Tengah, mundur dari target waktu yang ditetapkan. Awalnya, PT Pertamina (Persero) menargetkan bisa memulai uji coba minyak asal Iran pada kuartal III tahun ini. Namun, rencana tersebut baru bisa terealisasi tahun depan.

Senior Vice President Integrated Supply Chain (ISC) Pertamina Daniel Purba mengatakan, ada beberapa faktor yang menyebabkan proses uji coba tersebut tertunda. "Salah satunya karena masih proses negosiasi," katanya kepada Katadata, Selasa (20/12). (Baca: Iran Komitmen Bangun Kilang, Bendungan, dan Pembangkit 5 GW)

Advertisement

Pembelian minyak dari Iran tersebut merupakan salah satu bentuk kerjasama Pertamina dan Iran dari hasil kunjungan Pemerintah Indonesia dan Presiden Joko Widodo ke Iran pada pekan lalu. Pada tahap awal, Iran akan mengirimkan satu kargo minyak jenis Iranian Light Crude dengan volume sebesar satu juta barel.

Pengiriman satu kargo minyak tersebut untuk uji coba di beberapa kilang minyak Pertamina. Nilai kontrak uji coba minyak itu berkisar US$ 50 juta, dengan asumsi harga minyak sebesar US$ 50 per barel. (Baca: Iran Berminat Gusur Saudi Aramco dari Proyek Kilang Balongan)

Menurut Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto, pelaksanaan uji coba minyak asal Iran baru bisa terlaksana pada kuartal pertama tahun depan. Jika cocok dengan Kilang Cilacap, maka mereka akan bernegosiasi untuk kontrak kerjasama jangka panjang. "Kami lihat hasil yield-nya," katanya di Jakarta, Senin (19/12).

Selain kerjasama pembelian minyak mentah, Iran sepakat memasok elpiji ke Indonesia. Tahun depan, Iran memasok lebih dari 500 ribu metrik ton elpiji untuk kebutuhan dalam negeri. Menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, alasan pemerintah mengimpor elpiji karena harganya murah.

(Baca: Indonesia-Iran Targetkan Nilai Perdagangan Naik 7 Kali Lipat)

Ia menginginkan agar harga elpiji yang dijual Pertamina dapat lebih murah dibandingkan saat ini. Untuk itu, Jonan berencana membentuk tim untuk melakukan kajian ke Iran. "Lagi kami minta kaji," ujar dia.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement