Jokowi Perintahkan BUMN Masuk Bisnis Digital

Ameidyo Daud Nasution
25 Januari 2017, 15:44
Jokowi
Intan | Biro Pers Sekretariat Kepresidenan

Presiden Joko Widodo memerintahkan seluruh Badan Usaha Milik Negara untuk masuk pada zona digital. Jokowi mengatakan masuk pada bisnis digital merupakan bagian dari keluarnya BUMN dari pola bisnis konvensional yang disebutnya zona nyaman.

Jokowi mencontohkan Alibaba yang bisa dengan sangat cepat membangun platform digital hingga membuat dirinya takjub.

"Yang namanya transformasi digital itu harus diikuti BUMN, kalau tidak ikut habis sudah," kata Jokowi saat pembukaan Executive Leader Program (ELP) bagi para Direksi BUMN di Istana Negara, Jakarta, Rabu, (25/1).

Selain masuk pada bisnis digital, Jokowi juga meminta perusahaan plat merah untuk mengerjakan bisnis non konvensional lainnya. Dirinya mencontohkan Filipina saat ini fokus kepada bidang penyediaan jasa Business Process Outsourcing (BPO) seperti telemarketing, customer service dan lainnya.

(Baca juga: BTN dan Perumnas Siapkan Kredit Rumah Seharga Rp 75 Juta)

Bisnis seperti itu disebut Jokowi memiliki turnover US$ 25 miliar di negara tetangga tersebut. "Tidak perlu sama tapi bisa saja (kembangkan) animasi, desain, dan jangan hanya bisnis konvensional yang berpuluh tahun kita geluti," katanya.

Hal yang paling penting menurut Jokowi adalah keberanian BUMN untuk berinvestasi. Dirinya mendapatkan data target investasi BUMN dari Menteri BUMN Rini Soemarno pada tahun ini mencapai Rp 450 triliun atau naik dari realisasi belanja modal BUMN sebesar Rp 298 triliun pada 2016. Sedangkan pada tahun 2018 target investasi BUMN akan mencapai Rp 700 triliun. "Ini saya ikuti terus, jangan pikir saya tidak pantau," kata Jokowi.

Grafik: Jumlah Direksi dan Komisaris BUMN serta Anak Usaha yang Ikut Amnesti
Jumlah Direksi dan Komisaris BUMN serta Anak Usaha yang Ikut Amnesti

Adapun Rini juga memaparkan beberapa pencapaian 118 BUMN dan 25 anak usahanya pada tahun 2016 kemarin. Dari sisi pendapatan pada 2016 lalu BUMN dapat membukukan pendapatan hingga Rp 1.802 triliun atau naik 6 persen secara year on year. Adapun BUMN juga mencetak laba bersih sebesar Rp 164 triliun pada tahun kemarin atau naik 10 persen dari tahun 2015.

"Kontribusi BUMN kepada negara juga mencapai Rp 202 triliun yang terdiri dari deviden serta pajak, belum termasuk Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)," katanya.

(Baca juga: Pertamina Yakin Holding BUMN Buat Nilai Tambah Perusahaan)

Sedangkan dari sisi aset, total nilai yang dimiliki BUMN mencapai Rp 6.325 triliun pada tahun 2016 atau naik 10 persen dalam setahun. Begitu juga dari sisi ekuitas yang mencerminkan investasi permanen, BUMN saat ini memiliki kemampuan ekuitas Rp 2.234 triliun atau naik 20 persen dari tahun 2015.

"Belanja modal kami tahun kemarin juga mengalami kenaikan 35 persen sejak 2015, paling banyak di energi, infrastruktur, dan konektivitas," katanya.

Rini juga mengatakan BUMN telah melakukan usaha-usaha untuk membesarkan dirinya, seperti memperlebar bisnis hingga luar negeri. Beberapa yang telah dilakukan antara lain membuka kantor cabang luar begeri, ekspor gerbong kereta api, pesawat terbang, hingga kapal laut. "Lalu kami juga menjual (ekspor) produk berupa vaksin," katanya. 

(Baca juga: Jokowi Minta Harga Gas untuk 4 Industri Ini Segera Diturunkan)

Reporter: Ameidyo Daud Nasution
Editor: Pingit Aria

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...