Mentan Minta Bulog Potong Rantai Pasokan untuk Tambah Serapan Gabah

Michael Reily
9 Mei 2018, 16:57
Kejar Target Produksi Gabah
ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
Buruh tani membawa gabah usai panen di salah satu kawasan lumbung padi di Desa Paron, Ngawi, Jawa Timur, Jumat (10/3). Pemerintah melalui Kementerian Pertanian berupaya mengejar produksi gabah nasional pada tahun 2017 yang ditargetkan mencapai 78 juta ton atau meningkat 2 juta ton dari target tahun 2016 agar tidak perlu lagi melakukan impor beras.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman meminta Bulog mengoptimalkan serapan beras. Sebab, kinerja serapan Bulog  dapat mempengaruhi kebijakan stabilisasi harga beras pemerintah, khususnya  jelang Ramadan dan Lebaran.

“Penyerapan sekarang masih rendah dibandingkan tahun-tahuh lalu,” katanya saat rapat koordinasi serap gabah di Bulog, Jakarta, Rabu (9/5).

Karenanya Amran pun  meminta Bulog untuk memotong rantai pasok dengan langsung menyerap gabah dari petani.

Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada 15 Februari 2018 memberikan mandat supaya Bulog melakukan pengadaan 2,2 juta ton beras selama setahun. Untuk musim panen raya, Bulog wajib menyerap 1,62 juta ton hingga Juni 2018.

Mengutip situs Bulog, penyerapan beras per 8 Mei 2018 jumlahnya baru mencapai 678.238 ton. Karenanya dia pun meminta Bulog mampu mengoptimalkan serapan sebanyak 27.091 ton per hari untuk mencapai target penugasan pemerintah.  Menurut perhitungannya,  produksi pada Mei dan Juni diprediksi  bisa mencapai 8,2 juta ton.

(Baca : Harga Gabah Tinggi, Bulog Minim Serapan)

Dia juga menuturkan, penyerapan beras dari yang  dilakukan Bulog dari pengepul tidak efektif karena rantai pasok yang panjang menyebabkan harga di tingkat grosir menjadi lebih tinggi atau mencapai Rp 8.675 per kilogram. Sedangkan jika penyerapan gabah dilakukan secara langsung, maka  harga beras bisa lebih rendah  menjadi Rp 7.565 per kilogram.

Adapun saat ini, Harga Pembelian Pemerintah (HPP) beras mengacu Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2015 sebesar Rp 7.300 dengan tambahan fleksibilitas 10%. Alhasil, harga beli Bulog sebesar Rp 8.030 per kilogram.

Halaman:
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...