Jokowi Siapkan Langkah Jangka Pendek Hadapi Tekanan Rupiah
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil sejumlah menteri dan pejabat lembaga lainnya untuk melaporkan kondisi perekonomian terkini. Pemerintah tengah mencari langkah yang bisa dilakukan dalam menstabilkan perekonomian dan rupiah.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pemerintah, Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan menyiapkan sejumlah langkah jangka pendek untuk mengatasi masalah nilai tukar rupiah yang terus tertekan. Untuk saat ini, pemerintah akan mengambil kebijakan yang bisa memperkuat devisa.
"Karena ini yang memang bisa dikontrol," kata Sri Mulyani usai rapat dengan Jokowi dengan para menteri dan pimpinan lembaga di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (3/9). (Baca: Gejolak Kurs Rupiah Diprediksi Bisa Berlangsung Hingga Akhir Tahun)
Pemerintah akan segera mengeluarkan kebijakan pembatasan impor barang konsumsi. Beberapa barang tersebut harus bisa digantikan dengan produksi dalam negeri. Saat ini Kemenkeu sudah mengidentifikasi apa saja barang yang siap dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) impor.
Selain itu, kata Sri, pemerintah dan BI juga akan melakukan langkah koordinatif untuk menjaga pasokan dolar Amerika Serikat (AS) bagi PT Pertamina dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) membayar utang valasnya. Apalagi pasar saat ini menganggap pergerakan nilai tukar dengan sensitif.
"Kalau pun dilakukan, bagaimana suplai dolar dilakukan tanpa mengubah sentimen pasar,” kata dia.