BPH Migas Minta Bakrie Bangun Pipa Gas di Kalimantan Tahun Ini

Image title
13 September 2018, 17:54
pipa gas
Katadata | Arief Kamaludin

Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) meminta PT Bakrie and Brothers membangun pipa gas di Kalimantan mulai tahun ini. Proyek yang dulunya bernama Kalimantan Jawa 2 ini sudah mangkrak sejak 2006.

Anggota Komite BPH Migas Jugi Prajogio mengatakan nantinya skema pipa gas itu diubah. Awalnya, pipa akan dibangun untuk mengalirkan gas bumi dari Kalimantan hingga Jawa. Namun, skema itu diubah dengan hanya membangun pipa di sekitar Pulau Kalimantan atau Trans Kalimantan.

Dengan skema itu harapannya proyek bisa segera berjalan. Apalagi, yang dibangun bukan pipa besar. “Jadi harapan saya tidak lebih dari tahun ini melakukan groundbreaking. Apalagi tidak bicara pipa besar atau sampai Jawa," kata Jugi di Banjar Baru, Kalimantan Selatan, Kamis (13/9).

Untuk tahap awal, pipa gas Trans Kalimantan ini akan dibangun dari Bontang, Kalimantan Timur ke Takisung, Kalimantan Selatan. Jaraknya kurang lebih 250 kilometer (km).

Pipa gas ini akan melewati tujuh kabupaten di Kalimantan Selatan. Tujuh kabupaten itu yakni Balangan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Selatan, Tapin, Banjar, Banjarbaru, dan Tanah Laut.

Nantinya gas ini dapat didistribuksikan dari Kalimantan Selatan, ke daerah lainnya. Sehingga dapat dimanfaatkan di berbagai sektor. Salah satunya untuk Proyek Strategis Nasional (PSN) yakni, industri Batu Licin dan Jorong, yang kemungkinan membutuhkan gas yang lebih banyak.   

Setelah itu akan dibangun dari Bontang ke Banjarmasin sepanjang 52 km. Lalu ruas Natuna D Alpha ke Pontianak dengan panjang 487 km. Kemudian Pontianak ke Palangkaraya 1,018 km. Adapun, Palangkaraya ke Banjarmasin 192 km.

Pertimbangan skema itu dijalankan karena kebutuhan gas di Pulau Kalimantan cukup besar. Kebutuhan gas di Kalimantan Utara 176 MMScfd, Kalimantan Timur 212 MMScfd, Kalimantan Selatan 137 MMScfd, Kalimantan Tengah 57 MMScfd, Kalimantan Barat 149 MMCsfd, dan Pulau Natuna 49,083 BSCFD.    

Ada dua sumber gas yang bisa menjadi opsi. Pertama, berasal dari Lapangan Merakes yang proposal pengembangannya sudah disetujui dengan potensi gas 400 MMscfd. Ada juga dari West Badik yang memiliki gas 60 mmscfd.

Halaman:
Reporter: Fariha Sulmaihati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...