Didera Aksi Ambil Untung Investor IHSG Ditutup Turun 0,18%

Happy Fajrian
4 Maret 2019, 20:05
Bursa Efek Indonesia (BEI)
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA

Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup dengan koreksi sebesar 0,18% ke level 6.488,42 pada Senin (4/3) sore, di tengah bursa saham Asia yang mayoritas bergerak naik.

Kinerja bursa saham di Asia hari ini dipimpin oleh indeks Shanghai yang naik 1,12%, diikuti Nikkei dengan kenaikan sebesar 1,02%, kemudian Strait Times naik 0,95%, Hang seng naik 0,51%, dan PSEi naik 0,44%. Sedangkan indeks yang terkoreksi selain IHSG yaitu Kospi sebesar 0,44%, dan KLCI sebesar 0,4%.

IHSG mengawali perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pagi ini dengan bergerak naik 0,12% ke level 6.508,26, dan terus memperkuat laju kenaikannya hingga ke level tertingginya hari ini 6.537,23 atau naik 0,57%. Namun setelah itu IHSG terus bergerak turun hingga pada akhir sesi I IHSG berakhir di zona merah terkoreksi 0,06%.

Pada sesi II IHSG bergerak relatif mendatar, namun lebih banyak berada di zona merah dan hanya sesekali naik ke zona hijau. Menjelang akhir sesi II, aksi jual yang dilakukan investor menekan IHSG turun hingga berakhir dengan koreksi sebesar 0,18%.

(Baca: IHSG Awal Pekan Dibuka Naik, Ditopang Saham Sektor Konsumer)

Analis Binaartha Sekuritas M Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, sebenarnya pergerakan IHSG mayoritas berada di zona positif. Hal ini mengingat sentimen perang dagang yang mereda menjadi sentimen positif di pasar. "Inflasi di tanah air juga tergolong stabil. Aksi profit taking yang menyebabkan IHSG ditutup di zona negatif," ujar Nafan, di Jakarta, Senin (4/3).

Senada dengan Nafan, analis Indopremier Sekuritas, Mino, mengatakan bahwa hampir tercapainya kesepakatan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok menjadi sentimen positif di pasar. "Aksi ambil untung di saham rokok dan tertekannya saham di sektor telekomunikasi menjadi katalis negatif bagi indeks," terang Mino.

Transaksi saham di BEI hari ini tercatat mencapai Rp 7,29 triliun dengan jumlah saham yang diperjualbelikan oleh investor mencapai 12,47 miliar saham. Sebanyak 219 terkoreksi sejalan dengan indeks, 190 saham mengalami kenaikan, dan 136 saham nilainya tetap.'

Dari sisi sektoral, kinerja IHSG yang negatif dipimpin oleh sektor infrastruktur, keuangan, dan aneka industri yang masing-masing terkoreksi sebesar 0,79%, 0,6%, dan 0,52%. Empat sektor lainnya terkoreksi tipis yaitu sektor manufaktur sebesar 0,11%, industri dasar dan properti sebesar 0,06%, serta konsumer 0,03%. Sektor pertanian dan tambang menyelamatkan IHSG dari koreksi yang lebih dalam dengan kenaikan masing-masing sebesar 1,03% dan 1,41%.

(Baca: IHSG Pekan Ini Diprediksi Naik Ditopang Rilis Kinerja Keuangan Emiten)

Beberapa saham yang paling besar kontribusinya menekan kinerja IHSG yaitu PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) yang terkoreksi 1,53%, PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) turun 1,02%, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) turun 1,05%, serta PT Astra International Tbk (ASII) turun 1,04%.

Investor asing juga turut memberikan tekanan terhadap IHSG dengan penjualan bersihnya yang mencapai Rp 560,94 miliar. Tiga besar saham yang paling banyak dilepas investor asing yaitu PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) senilai Rp 165,4 miliar, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Rp 130,2 miliar, dan saham Astra International (ASII) Rp 113,2 miliar.

Reporter: Antara

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...