Perjuangan Tuanku Imam Bonjol, Pahlawan Nasional dari Sumatera Barat

Dwi Latifatul Fajri
17 Maret 2022, 13:38
Ilustrasi, Tuanku Imam Bonjol
ikpni.or.id
Ilustrasi, Tuanku Imam Bonjol

Salah satu Pahlawan Nasional di Indonesia adalah Tuanku Imam Bonjol. Beliau berasal dari daerah Bonjol, Pasaman, Sumatera Barat.

Berdasarkan SK Presiden RI Nomor 087/TK/Tahun 1973, tanggal 6 November 1973, Tuanku Imam Bonjol diangkat menjadi Pahlawan Nasional.

Tuanku Imam Bonjol sangat berjasa menentang penjajahan. Foto Tuanku Imam Bonjol ada di lembaran Rp 5.000 yang dikeluarkan Bank Indonesia, tahun 2001. Selain itu, Imam Bonjol menjadi nama jalan, nama stadion, dan universitas.

Profil Tuanku Imam Bonjol

  1. Tuanku Imam Bonjol lahir pada 1 Januari 1772. Nama asli dari Tuanku Imam Bonjol adalah Muhammad Shahab.
  2. Tuanku Imam Bonjol adalah putra dari pasangan Bayanuddin Shahab (ayah) dan Hamatun (ibu).
  3. Mengutip dari kemdikbud.go.id, Bayanuddin menjadi ulama dari sungai Rimbang, Suliki, Lima Puluh Kota. Ayah Tuanku Imam Bonjol menjadi ulama dan pemimpin masyarakat.
  4. Gelar yang didapatkan Tuanku Imam Bonjol antara lain Peto Syarif, Malin Basa, dan Tuanku Imam.

Perjuangan Tuanku Imam Bonjol

Tuanku Imam Bonjol dikenal sebagai pemimpin kaum Padri di Bonjol. Perang Padri terjadi dari tahun 1803 sampai 1838 di Sumatera Barat. Awal mula perang ini karena perang antara kaum Padri (kaum Agama) dan Kaum Adat.

Awal mula peperangan terjadi karena pemimpin ulama di kerajaan Pagaruyung, menjalankan syariat Islam. Penerapan agama Islam berpegang teguh pada Al Qur'an dan sunnah Rasulullah S.A.W.

Namun ajaran agama ini ditentang oleh kelompok penghulu (kaum adat). Pertentangan ini membuat perang di Sumatera Barat. Bahkan Belanda ikut campur urusan perang Padri.

Perang terjadi periode 1821-1825, ketika kaum Padri melakukan perlawanan di Minangkabau. Masa kedua (1825-1830), perang mulai mereda, tetapi Belanda melakukan siasat dan perjanjian dengan kaum Padri.

Sementara itu kaum Adat semakin terdesak karena perjanjian kaum Padri dengan Belanda. Kaum Adat akhirnya meminta bantuan pada Belanda untuk menyerang kaum Padri.

Halaman:
Editor: Agung
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...