Melirik Keunikan Desa Wisata Kasongan, Sentra Gerabah Yogyakarta

Tifani
Oleh Tifani
16 September 2022, 17:30
Desa Wisata Kasongan
ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Ilustrasi, kerajinan gerabah dari Desa Wisata Kasongan, Yogyakarta.

Berbicara mengenai objek wisata di Yogyakarta memang tidak ada habisnya. Mulai dari wisata alam, kuliner, hingga kerajinan dapat ditemui di kota ini. Di pinggiran kota tepatnya di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta terdapat desa wisata yang cukup bersejarah dan terkenal di kalangan wisatawan.

Desa tersebut dikenal dengan Desa Kasongan. Sebuah desa di Padukuhan Kajen yang terletak di pegunungan rendah bertanah gamping. Sudah sejak lama desa ini menjadi sentra kerajinan gerabah di Yogyakarta.

Desa ini memiliki berbagai macam barang olahan gerabah yang dihasilkan oleh para penduduknya mulai dari piring, kuali, kendi, guci, pot, pigura, mainan anak, dan bermacam barang lain yang memiliki nilai artistik.

Biasanya desa ini sangat ramai didatangi oleh wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta. Kawasan wisata ini juga dapat dijadikan kawasan wisata edukasi yang cocok didatangi oleh siswa sekolah. Para pelajar dapat melihat dan praktik langsung pembuatan gerabah di rumah-rumah penduduk setempat.

Pekembangan Desa Wisata Kasongan

Di kutip dari artikel ilmiah Institut Seni Yogyakarta berjudul "Kasongan, Bermula dari Kuda Mati", Agus Surono mengatakan, sejarah gerabah Kasongan bermula pada masa penjajahan Belanda.

Pada masa itu, terjadi peristiwa mengejutkan bagi warga setempat. Seekor kuda milik Reserse Belanda ditemukan mati di atas tanah sawah milik seorang warga. Karena takut akan hukuman, pemilik sawah tersebut melepaskan hak tanahnya dan tidak mengakui tanahnya lagi.

Hal ini diikuti oleh warga lainnya. Penduduk desa yang tidak memiliki tanah pesawahan tadi memilih untuk menjadi pengrajin keramik. Para pendahulunya melihat bahwa tanah yang dikepal-kepal bila disatukan tidak akan pecah. Mulai dari situ, mereka melanjutkan kegiatan membuat gerabah untuk perlengkapan dapur dan mainan anak.

Sejak 1971-1972, Desa Wisata Kasongan mengalami kemajuan cukup pesat. Sapto Hudoyo, seorang seniman besar Yogyakarta, membantu mengembangkan desa wisata itu dengan membina masyarakatnya yang sebagian besar pengrajin untuk memberikan sentuhan seni dan komersial bagi desain kerajinan gerabah.

Hal itu yang membuat gerabang yang dihasilkan tidak lagi monoton. Barang-barang kerajinan yang dibuat di Desa Wisata Kasongan mulai berkembang, tetap memiliki nilai seni namun dengan nilai ekonomi tinggi sesuai kebutuhan pasar.

Kerajinan yang awalnya hanya berbahan dasar tanah liat, kini para pengrajin di desa Kasongan mulai memanfaatkan bahan lain yang banyak ditemui di lingkungan sekitar. Ragam bahan dasar yang kini digunakan diantaranya seperti batok kelapa, bambu, rotan, kayu, dan lain sebagainya.

Selain bahan dasar yang variatif, produk barang yang dihasilkan pun mulai beragam dari yang tadinya hanya membuat perlengkapan dapur (pengaron, kendil, dandang, kuali, dan lainnya) dan mainan anak (alat bunyi-bunyian, celengan, dan lainnya), penduduk sekitar kini mulai membuat berbagai produk hiasan dan artistik yang bernilai seni.

Halaman:
Editor: Agung
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...