Ulstein Luncurkan Desain Thor, Kapal Pengisi Daya Bertenaga Thorium

Image title
2 Mei 2022, 12:40
Produsen kapal asal Norwegia meluncurkan konsep kapal bertenaga Thorium, bernama Thor.
Dok. Ulstein
Produsen kapal asal Norwegia meluncurkan konsep kapal bertenaga Thorium, bernama Thor.

Pabrikan kapal asal Norwegia, Ulstein mengumumkan peluncuran konsep desain kapal pengisian daya, penelitian dan penyelamatan bertenaga Thorium. Kapal buatan Ulstein ini akan digunakan sebagai stasiun tenaga/pengisian daya untuk kapal pesiar generasi baru yang digerakkan oleh baterai.

Kapal bernama "Thor" ini akan menggunakan sumber daya Thorium dengan reaktor tipe Molten Salt Reactor (MSR). Selain itu, kapal sepanjang 149 meter ini memiliki helipad, peralatan pemadam kebakaran, boom penyelamat, perahu kerja, kendaraan permukaan otonom dan drone, serta memiliki derek, laboratorium, dan ruang kuliah.

Mengutip World Nuclear News, Jumat (29/4), untuk mendemonstrasikan kelayakan Thor, Ulstein juga mengembangkan konsep kapal  bernama "Sif". Kapal ini merupakan kapal ekspedisi dan pesiar dengan panjang 100 meter, yang mampu menampung hingga 80 penumpang dan 80 awak.

Sif nantinya difungsikan sebagai kapal ekspedisi tanpa emisi ke tempat-tempat terpencil dan sulit terjangkau, seperti Kutub Utara dan Selatan. Ke depan, pengisian daya untuk kapal-kapal bertenaga baterai ini akan mengandalkan kemampuan dari Thor, yang merupakan kapal bertenaga Thorium.

Dalam keterangan resminya, Ulstein menyebutkan, bahwa kapasitas pengisian Thor telah ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan daya empat kapal pesiar dan ekspedisi secara bersamaan.

Thor sendiri tidak perlu mengisi daya atau bahan bakar, karena menggunakan Thorium. Ini menjadikan Thor sebagai kapal yang sepenuhnya mandiri di masa depan. Bisa dikatakan, kapal ini merupakan pembangkit listrik multiguna yang mengambang dan mobile.

Chief Executive Officer (CEO) Ulstein Cathrine Kristiseter Marti mengatakan, bahwa konsep yang diusung Thor mampu membuat visi operasi pelayaran tanpa emisi menjadi kenyataan.

Menurutnya, kapal pesiar dan ekspedisi beroperasi di daerah yang semakin terpencil, dan rentan menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Pada saat yang sama, industri menghadapi tekanan yang meningkat dari berbagai pemangku kepentingan untuk melestarikan alam dan melarang timbulnya dampak negatif pada lingkungan dari aktivitas penjelajahan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...