Nilai Akuisisi Rabobank oleh BCA Membengkak Jadi Rp 500 Miliar
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menyampaikan rencana akuisisi 3,72 juta unit saham PT Bank Rabobank International Indonesia membengkak menjadi Rp 500 miliar. Sebelumnya, biaya akuisisi 99,99% saham tersebut diperkirakan senilai Rp 397 miliar.
Hal tersebut diungkap manajemen BCA melalui Ringkasan Rancangan Akuisisi, yang diunggah dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI). Dijelaskan bahwa nilai akhir aksi korporasi yang disepakati, akan mengacu kepada nilai ekuitas Rabobank yang disesuaikan pada saat pelaksanaan akuisisi. Premium aksi akuisisi bersifat tetap, sebesar US$ 20,5 juta atau sekitar Rp 287,5 miliar.
"Sehingga saat ini, estimasi total nilai akuisisi adalah Rp500 miliar, sudah termasuk premium US$ 20,5 juta," kata Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA, Hera F. Haryn kepada media, Selasa (9/6).
Hingga akhir 2019, total ekuitas Rabobank tercatat sebesar Rp 628,47 miliar, turun 43% dibanding posisi akhir tahun sebelumnya senilai Rp 1,1 triliun. Meski begitu, salah satu kontributornya, yaitu nilai modal saham ditempatkan dan disetor penuh meningkat 22,46% menjadi Rp 1,86 triliun dari Rp 1,52 triliun.
Pelaksanaan akuisisi ini, tergantung dari pemenuhan persyaratan yang diatur di dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hal itu seperti persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham BCA dan Rabobank, persetujuan dari OJK untuk BCA selaku calon pemegang saham pengendali.
Manajemen BCA menjelaskan bahwa rencana ini akan didanai melalui modal sendiri dari dana yang tersimpan sebagai laba ditahan atau retained earnings. BCA menjamin bahwa pendanaan tersebut tidak berasal dari pinjaman atau fasilitas pembiayaan dalam bentuk apapun.
(Baca: BCA Akuisisi Rabobank dengan Nilai Transaksi Rp 397 Miliar)
Setelah penyelesaian akuisisi, BCA yakin Rabobank memberi nilai tambah melalui, antara lain rencana penggabungan dengan salah satu entitas anak BCA. Potensi penggabungan Rabobank dengan entitas anak BCA akan dikaji sebagai inisiatif strategis untuk memperkuat entitas anak BCA yang akan menerima penggabungan.
Saat ini, BCA memiliki entitas-entitas anak yang bergerak di bidang pembiayaan mobil, pembiayaan sepeda motor, asuransi umum, asuransi jiwa, perbankan, perbankan syariah, sekuritas, remittance dan penanaman modal ventura.
"Basis nasabah BCA yang besar memberikan potensi bagi pengembangan bisnis entitas-entitas anak melalui cross selling, dan sebaliknya bisnis entitas-entitas anak akan memperkokoh hubungan nasabah," dikutip dalam keterbukaan informasi tersebut.
Sekadar informasi, akhir tahun lalu BCA mengumumkan telah menandatangani perjanjian jual beli saham Rabobank. Berdasarkan perjanjian, BCA membeli 3.719.070 saham Rabobank Indonesia dengan total nilai transaksi sebesar Rp 397 miliar. Dengan begitu, BCA menjadi pemegang seluruh saham bank tersebut.
"Nilai itu akan disesuaikan dengan memperhitungkan pendapatan atau kerugian Rabobank Indonesia pada saat tanggal penyelesaian Rencana Transaksi (transaction closing)," dikutip dari Keterbukaan Informasi, Rabu (11/12).