Bank BUMN Salurkan Kredit Rp 662 T untuk UMKM selama Semester I

Image title
18 Agustus 2020, 11:39
Ilustrasi, uang rupiah. Sepanjang semester I 2020 tiga bank BUMN anggota Himbara telah menyalurkan kredit sebesar Rp 662,1 triliun untuk nasabah UMKM.
KATADATA
Ilustrasi, uang rupiah. Sepanjang semester I 2020 tiga bank BUMN anggota Himbara telah menyalurkan kredit sebesar Rp 662,1 triliun untuk nasabah UMKM.

Bank berstatus Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) telah menyalurkan kredit ke sektor usaha mikro, kecil dan menengah hingga Rp 662,1 triliun sepanjang semester I 2020.

Staf Ahli Keuangan dan Pengembangan UMKM Kementerian BUMN Loto Srinaita Ginting mengatakan penyaluran kredit UMKM terbesar dicatatkan oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI).

"BRI telah menyalurkan kredit mencapai Rp 423 triliun ke sektor UMKM sepanjang semester I 2020. Nasabah yang mendapatkan kredit sebanyak 9,95 juta," kata Loto kepada Katadata.co.id, Senin (17/8).

Posisi kedua ditempati oleh PT Bank Negara Indonesia Tbk, dengan penyaluran sebesar Rp 144,9 triliun kepada nasabah UMKM. Sepanjang paruh pertama tahun ini, kredit tersebut diterima oleh 296.790 nasabah.

Kemudian PT Bank Mandiri Tbk tercatat sudah menyalurkan sebanyak Rp 94,2 triliun sepanjang semester I 2020. Jumlah ini diterima oleh 869.450 nasabah UMKM sepanjang semester I 2020.

Loto menambahkan realisasi penyerapan subsidi bunga yang diberikan kepada sektor UMKM oleh Himbara baru Rp 1,3 triliun. Realisasi ini baru memenuhi 3,71% dari pagu senilai Rp 25 triliun, yang diharapkan dapat menjangkau 13 juta nasabah UMKM.

Sementara untuk program restrukturisasi kredit untuk nasabah terdampak pandemi virus corona atau Covid-19 realisasinya mencapai Rp 30 triliun, yang telah diberikan kepada 620.000 nasabah UMKM. Realisasi tersebut baru 38% dari pagu yang senilai Rp 79 triliun.

Untuk mendorong sektor UMKM, Kementerian BUMN baru saja meluncurkan program Pasar Digital (PaDi). Program untuk peningkatan belanja produk-produk UMKM ini dipelopori bersama Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah serta Kementerian Koperasi dan UKM.

"Dengan peningkatan belanja khususnya kepada UMKM, akan mendorong perekonomian untuk bergerak lagi, sehingga pemulihan ekonomi diharapkan akan lebih cepat," kata Menteri BUMN Erick Thohir melalui siaran pers.

Melalui program PaDi, Erick Tohir berharap pelaku UMKM akan lebih berani mengikuti tender pengadaan barang dan jasa untuk BUMN, karena akan diprioritaskan. Ia pun telah melarang perusahaan pelat merah saling ikut tender untuk proyek senilai Rp 250 juta hingga Rp 14 miliar.

Saat ini ada sembilan BUMN ambil bagian dalam program PaDi yang telah diluncurkan pada 17 Agustus 2020, bertepatan dengan Hari Kemerdekaan RI ke-75.

BUMN yang ambil bagian dalam program PaDi antara lain BRI, PT Pertamina, dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom).

Kemudian PT Permodalan Nasional Madani (PNM), PT Pegadaian, PT Pupuk Indonesia, PT Wijaya Karya Tbk (Wika), PT Waskita Karya Tbk dan PT Pembangunan Perumahan Tbk.

Targetnya dalam enam bulan pertama 2021 mendatang BUMN yang ikut tergabung dalam program ini menjadi 30 perusahaan. Kemudian pada periode Juli-Desember 2021, Erick menargetkan seluruh BUMN ikut program PaDi.

"Kalau seluruh BUMN berjalan, nanti kurang lebih setahun itu belanja modalnya Rp 18 triliun lebih. Ini saya rasa cukup besar untuk keberpihakan kepada UMKM," ujarnya.

Reporter: Ihya Ulum Aldin

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...