Harapan Setelah BI Tebar Likuiditas Bank Rp 651 Triliun

Agatha Olivia Victoria
19 Agustus 2020, 16:51
Ilustrasi, Gedung Bank Indonesia (BI). BI menilai kondisi likuiditas perbankan saat ini cukup setelah menggelontorkan Rp 651,54 triliun dalam bentuk penurunan GWM dan ekspansi moneter.
Arief Kamaludin|KATADATA
BI menilai kondisi likuiditas perbankan saat ini cukup setelah menggelontorkan Rp 651,54 triliun dalam bentuk penurunan GWM dan ekspansi moneter.

Bank Indonesia (BI) menilai kondisi perbankan nasional dalam keadaan sehat karena bank sentral telah menambah likuiditas sekitar Rp 651,54 triliun hingga 14 Agustus 2020. Tambahan likuiditas tersebut berasal dari penurunan giro wajib minimum (GWM) dan ekspansi moneter.

Gubernur BI Perry Warijo memperinci tambahan likuiditas perbankan dari penurunan GWM tercatat sekitar Rp 155 triliun, sedangkan dari ekspansi moneter ada tambahan sekitar Rp 480,7 triliun. Dengan demikian, ia menilai kondisi likuiditas perbankan lebih dari cukup.

Ia menjelaskan longgarnya kondisi likuiditas perbankan ini mendorong tingginya rasio alat likuid terhadap dana pihak ketiga (AL/DPK) sebesar 26,24% pada Juni 2020. Kemudian, berkontribusi pula terhadap rendahnya suku bunga pasar uang antar bank (PUAB) yakni sekitar 3,64% pada Juli 2020.

"Longgarnya likuiditas serta penurunan suku bunga kebijakan bank sentral juga berkontribusi menurunkan suku bunga perbankan dan imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN)," kata Perry dalam virtual conference, Rabu (19/8).

Adapun, BI mencatat rerata tertimbang suku bunga deposito dan kredit modal kerja masing-masing sebesar 5,63% dan 9,47% pada Juli 2020. Level ini turun dari bulan sebelumnya, yakni masing-masing 5,74% dan 9,48%. Sementara itu, imbal hasil SBN tenor 10 tahun turun 38 basis poin (bps) menjadi 6,83%.

Di tengah suku bunga yang menurun, pertumbuhan besaran moneter M1 dan M2 pada Juni 2020 melambat menjadi 8,2% dan 8,2%. Hal ini disebabkan karena kondisi ekonomi yang belum kuat.

Perry berharap ekspansi moneter BI yang saat ini masih tertahan di perbankan, ke depan dapat lebih efektif mendorong pemulihan ekonomi sejalan dengan percepatan realisasi anggaran dan program restrukturisasi kredit perbankan. Ia pun meyakinkan bahwa stabilitas sistem keuangan tetap terjaga.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...