SKK Migas Intip Fasilitas Terminal LNG Inpex di Jepang

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi atau SKK Migas mengunjungi fasilitas terminal LNG milik Inpex Corporation Ltd di Jepang. Kunjungan tersebut antara lain untuk memastikan teknologi yang dapat digunakan Inpex untuk pembangunan Lapangan Abadi Blok Masela di Maluku.
Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK migas Wisnu Prabawa Taher menjelaskan, kunjungan tersebut dilakukan Kepala SKK Migas Dwi Sutjipto dan Deputi Operasi Julius Wiratno usai menemani Menteri ESDM Arifin Tasrif melakukan serangkaian pertemuan dalam rangka kunjungan kerja di Jepang.
"Kunjungan ke fasilitas LNG Inpex Jepang ini untuk mendapatkan gambaran sistem dan teknologi yang saat ini telah digunakan oleh Inpex serta improvement teknologi dan fasilitas yang akan diterapkan pada proyek Masela," kata Wisnu seperti berdasarkan keterangan tertulis, Kamis (12/11).
(Baca: Menteri ESDM Ingin Pembangunan Proyek Blok Masela Segera Dimulai)
Ia menjelaskan, aspek teknologi dan keandalan sistem menjadi salah satu perhatian SKK Migas dalam proyek tersebut. Pasalnya, kilang yang dibangun harus dapat digunakan pada kondisi yang optimal untuk jangka puluhan tahun sesuai dengan cadangan gas yang ada di Blok Masela.
"Ini agar anugerah yang luar biasa di Masela dapat dimanfaatkan untuk sebesar-besarnya kontribusi bagi negara dan kesejahteraan masyarakat," kata Wisnu.
Saat ini, proyek pemgembangan Blok Masela baru memasuki tahapan desain dan pembebasan lahan. Arifin Tasrif sebelumnya menargetkan proses engineering, procurement, construction atau EPC bisa dimulai pada 2022.
(Baca: SKK Migas: Belum Ada Kandidat Kuat Pembeli Gas Blok Masela)
Proyek dengan investasi mencapai US$ 19,8 miliar ini diharapkan dapat berproduksi pada kuartal pertama 2027. Adapun kapasitas produksi Blok Masela ditetapkan sebanyak 9,5 metrik ton per tahun atau MTPA LNG dan 150 juta standar kaki kubik atau MMSCFD gas pipa. Kumulatif produksi kondensat selama 2027-2025 ditaksir 255,28 juta MMSTB.
Pada saat konstruksi, proyek ini diperkirakan akan menciptakan 91.719 lapangan kerja per tahun dan 66.838 lapangan kerja ketika beroperasi.